Bams Eks Samson Bicara soal Berat Badan dan Pernah Didiagnosis Kanker Langka

Di situ, Bams banyak membongkar fakta mengenai dirinya yang pernah memiliki berat badan hingga 110 Kg dan sempat didiagnosa kanker langka.

Cobaan Bams tak sampai di situ, dia juga sempat mengalami kerugian pada bisnisnya yang hampir sukses.

Bagaimana cerita Bams? Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.

1. Berat badan dari 110 kg hingga 76 kg

Bams bercerita pernah memiliki berat hingga 110 kilogram. Namun dalam waktu yang tergolong singkat, mantan vokalis band Samsons ini berhasil menurunkan berat badan menjadi 76 kilogram.

Dia juga mengungkap alasan kuat menurunkan berat badan tersebut.

“Jadi waktu SMA alasan gue pengin jadiin badan gara-gara, karena gue enggak bisa masuk tim basket,” kata Bams dikutip Kompas.com Kamis (25/2/2021).

“Gue gendut 110 kg SMA kelas 1, ukuran celana gue sama sepatu hampir sama. Lu bayangin tinggi gue (waktu itu terus) beratnya 110 kilo, wah bukan gede lagi, gede banget,” tambah.

2. Didiagnosis kanker kulit dan otot

Pada 2020 lalu, Bams Eks Samsons sempat didiagnosa terkena kanker otot dan kulit.

Bams mengatakan bahwa ia bisa terkena kanker tersebut lantaran terlalu aktif menggunakan tubuhnya. Mengingat Bams sangat suka dengan olahraga.

“Jadi rata-rata malah ke atlit atau pekerja yang rough (pekerja kasar). Bukan dari bahaya atau tidak bahaya, ini kanker unik, sepanjang sejarah dunia pun yang kena kayak gue cuma delapan ribu orang,” tutur Bams.

“Jadi memang kalau lu kena ini, lu sebenarnya terlalu keras menggunakan tubuh lu. (semua yang) terlalu tidak baik, gue memang olahraganya over,” tambah Bams.

3. Sembuh dari diagnosis kanker langka

Setelah didiagnosis kanker otot dan kulit, Bams berusaha keras agar bisa sembuh.

Walhasil saat berbincang dengan Daniel Mananta, Bams menegaskan kini dia sudah sembuh dari penyakit itu.

“Saya sudah baik-baik saja sekarang, sudah sehat juga dan sembuh,” ujar Bams.

4. Bisnis merugi akibat pandemi Covid-19

Cobaan bertubi-tubi dirasakan Bams. Setelah kanker kulit dan otot, Bams merasakan hantaman pada bisnisnya karena pandemi.

Padahal Bams sudah memprediksi jika bisnisnya itu sudah bisa maju pada tahun ini.

“Kalau dua tahun lagi lu segede gitu sudah masuk bursa, sudah go public dan on track. Investment masuk 2019 akhir, 2021 sudah go public,” ucap Bams.

“Dan 2020 hit, well kami tetap bertahan dan investor tetap investor, ya main aman. Tapi menahan investasinya,” tutur Bams melanjutkan.

Bams memulai bisnisnya pada 2014 lalu. Dia merupakan co-founder dari perusahaan The Fit Company yang berfokus pada produk gaya hidup aktif dan sehat, meliputi distributor alat fitness hingga restoran makanan sehat.