Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Getir Mpok Atiek Hidupi Dua Anak dan Lika-liku Rintis Karier

Sama halnya seperti kehidupan pelawak senior Mpok Atiek saat merintis karier di dunia hiburan.

Lika-liku yang ia hadapi cukup membuatnya menjadi wanita yang tegar menghadapi dunia nyata.

Dia bekerja banting tulang demi menghidupi dua anak dan menjadi artis di Tanah Air.

Rela kerja apa pun

Mpok Atiek benar-benar bingung usai cerai dengan mantan suaminya. Secara otomatis, ia tidak lagi mendapatkan nafkah dan harus membiayai dua orang anaknya itu.

Dengan suaranya yang bergetar, Mpok Atiek sangat pesimis mendapatkan pekerjaan karena latar belakang pendidikan yang ia miliki tidak terlalu tinggi.

Sesekali menyeka air matanya, Mpok Atiek mengatakan pada saat itu ia rela bekerja apa pun asalkan dua anaknya itu bisa makan.

"Minta kerjaan, apa pun mau, mau tukang suruh cuci piring mau, mau jadi tukang ngeladenin pelayan (waiters) juga mau," ungkap Mpok Atiek sambil menangis.

Potong gaji

Tentunya ia tidak akan melupakan jasa temannya yang menolongnya mendapatkan pekerjaan menjadi pelayan di sebuah kafe.

Namun malang nasibnya, Mpok Atiek beberapa kali tertimpa sial dengan tamu kafe yang nakal dengan sengaja meninggalkan ruangan.

Alhasil, Mpok Atiek yang dipertanggungjawabkan untuk hal ini terkena imbasnya.

"Emak harus bayar, potong gaji. Ngalamin Emak waktu kita masih bloon enggak ngerti," ucap Mpok Atiek dengan suaranya bergetar dan menangis.

Tumpang bus setiap hari

Beda cerita ketika Mpok Atiek merintis karier di dunia hiburan. Ia rela menumpang bus dari rumah ke TVRI demi bertahan hidup.

Sebab, honor yang didapatkannya pada saat itu hanya Rp 2.500 dan ongkos pergi pulang bus Rp 600.

"Sampai di MPR/DPR kan ke TVRI jauh, ya jalan kaki sampai keringatan segede jagung. Latihan dari pagi sampai sore, boro-boro bakal makan, bakal ongkos aja enggak ada," ungkap Mpok Atiek.

Sengaja minum air putih agar kenyang

Kesedihan semakin mendalam ketika perempuan kelahiran Februari 1956 itu mengingat momen saat ia harus meminta minum agar perut yang keroncongan terasa kenyang.

Ketika itu, Mpok Atiek bergegas ke kantin TVRI meskipun tidak memiliki uang.

Rupanya ia sengaja ke kantin agar ada seseorang yang menghampirinya dan menawarkan makan atau minum.

Tidak ada yang menawarkan dan perut benar-benar terasa lapar, Mpok Atiek akhirnya memutuskan meminta minum tiga kelas kepada salah satu penjual di kantin TVRI.

Hal ini sengaja dilakukan Mpok Atiek setiap hari agar dapat menunda lapar yang bunyi berkali-kali.

"Akhirnya 'Mbok, boleh minta minum enggak?'. Itu perut masih keroncongan, minta lagi sama si Mbok-nya (air minum), minum lagi. Sampai tiga gelas bukannya kenyang yang ada kembung, itu setiap hari dilakuin," kata Mpok Atiek yang matanya berkaca-kaca mengingat momen tersebut.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/10/113521166/kisah-getir-mpok-atiek-hidupi-dua-anak-dan-lika-liku-rintis-karier

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke