Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan Ahmad Dhani tentang Gayanya yang Fenomenal di Dua Dekade Terakhir

Yang pertama, gaya pakaian Dhani dalam video klip "Kuldesak" (1999) disebut mirip dengan Sunan Kalijaga atau Pangeran Sumbernyawa.

Dhani berujar, pada saat itu ia tidak mengetahui apa-apa tentang pakaiannya untuk video klip "Kuldesak".

Pasalnya, ketika datang ke lokasi syuting, Dhani langsung memakai pakaian yang sudah disiapkan tim.

Terlebih, saat adegan Dhani yang harus berjalan di atas air seperti yang terlihat dalam video musik "Kuldesak".

"Itu totally not my idea, semuanya 100 persen di video 'Kuldesak' itu bukan ide saya. Tetapi orang selalu berpikir bahwa itu seolah-olah saya," kata Ahmad Dhani dalam kanal YouTube Kak Seto - Sahabat Anak dikutip Kompas.com, Sabtu (24/10/2020).

Yang kedua, mantan suami Maia Estianty itu disebut penganut Yahudi karena terdapat simbol yang melambangkan Yahudi di album Dewa 19.

Lagi-lagi, Dhani membantah itu bukanlah idenya sama sekali, melainkan ada tim yang bertugas di bidang tersebut.

"Padahal sudah jelas di situ yang bikin cover album siapa namanya, yang bikin video klip siapa namanya. Saya enggak ikut-ikutan," ujar Dhani.

Selanjutnya, pentolan grup band Dewa 19 itu juga disebut sebagai pengikut ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Sebab, Dhani terlibat menjadi artis yang ikut serta dalam pembuatan iklan kopi 2018 lalu.

Kata Dhani, di dalam iklan tersebut ada artis lain yang beradegan membawa bendera Rayah atau Khilafah atau HTI sambil berkuda.

Dia mengaku, yang membawa bendera tersebut sambil berkuda ialah orang lain, bukan dirinya.

"Saya pokoknya enggak ikut-ikut apa diiklan kopi itu (hanya talent). Padahal saya enggak ada urusan sama itu (pembawa bendera sambil berkuda)," tegas Dhani.

Terakhir, perihal penggunaan blankon di beberapa acara atau layar televisi, Dhani mengakui itu merupakan kemauannya sendiri.

Hanya saja, kata Dhani, blankon tersebut dikenakan lantaran ingin menghidupkan kembali gaya pakaian di tahun 1920-an.

Namun, blankon tersebut dipadukan dengan busana yang lain seperti jas.

"Karena di Indonesia enggak ada yang pakai (blankon dipadukan dengan jas), ya saya yang pakai," kata Dhani.

"Filosofinya di mana saya pakai blankon tetapi jas saya Eropa, gitu. Beda sama orang yang pakai blankon tanpa jas Eropa. Jadi enggak sekedar pakai fashion, ada latar belakangnya juga," ucap Dhani melanjutkan.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/24/181600166/penjelasan-ahmad-dhani-tentang-gayanya-yang-fenomenal-di-dua-dekade

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke