Mereka adalah Michael Tambayong (ayah), Harvey Malaihollo (paman), dan Fawzia Libyanto (bibi).
Untuk diketahui, mendiang ibunda Mikha, Deva Tambayong, mengidap penyakit autoimun.
"Sekarang aku mau mengundang keluargaku sebagai orang-orang terdekat dari seorang autoimun surviver, yaitu ibuku," kata Mikha seperti dikutip Kompas.com, Rabu (7/10/2020).
Awalnya, Mikha bertanya kepada Harvey tentang sejauh mana pamannya itu mengetahui informasi terkait autoimun.
"Autoimun ini terus terang saya tahunya ketika adik saya, almarhumah, mengidap autoimun ini. Jadi saya tidak tahu sama sekali," kata Harvey.
"Setelah adik saya mengidap autoimun, saya berusaha mencari tahu karena sepengetahuan saya autoimun itu ada beberapa tingkatan," sambungnya.
Kata Harvey, Deva Tambayong mengidap penyakit autoimun selama satu tahun.
Kemudian, Mikha meminta ayahnya menceritakan pengalaman saat mendampingi sang ibunda selama sakit.
"Saya pada saat istri saya terkena autoimun itu saya sedang berada di Banjarmasin lagi dinas," kata Michael.
"Saat selama saya cuti tiga minggu buat menemani mama, awal-awal saya lihat dia selalu merasa gelisah, enggak bisa tidur dan akhirnya menemukan jalan bawa mama itu harus jalan-jalan," lanjutnya.
Selama Michael berada di luar kota, Deva dirawat oleh kakaknya, Fawzia.
Fawzia selalu berusaha agar adiknya tidak merasa tertekan dengan penyakitnya itu.
"Intinya dia itu tidak boleh sedih, tidak boleh banyak pikiran, harus berteman dengan sakitnya, aku bilang 'Dek udah jangan banyak pikiran, karena ini obatnya hanya itu," ucap Fawzia.
Mikha mengajak keluarganya berbincang tentang autoimun untuk memberi dukungan dan semangat kepada mereka yang masih berjuang dengan penyakit ini.
Ibunda Mikha Tambayong meninggal dunia pada pada 3 Maret 2019 lalu.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/10/07/162223466/mikha-tambayong-ajak-keluarganya-bicara-tentang-autoimun