Dewi Perssik Merasa Ditipu Pebisnis Interior, Rugi Ratusan Juta Rupiah

Berniat ingin mendesain interior kamarnya, Dewi Perssik malah merasa dirugikan.

Pasalnya, kualitas furnitur yang diterima tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkannya sampai ratusan juta.

"Jadi ceritanya saya punya teman, teman ini mempercayakan saya yang katanya, dia bisnis interior. Di bagian bawah, hanya kamar saja itu sekitar Rp 200 juta," ujar Dewi Perssik, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube MOP Channel, Kamis (10/9/2020).

Sebelum mengerjakan interior kamarnya, Dewi Perssik dan orang tersebut telah menyepakati dan menandatangani di Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Kita sudah tandatangan RAB disepakati dari awal, otomatis dengan kualitas yang bagus kan kalo 200 juta kan bukan Rp 200 ribu loh," ujarnya.

Namun, setelah dikerjakan, Dewi Perssik dan keluarga tidak merasa puas dengan hasilnya lantaran barang tersebut tidak seperti kualitas seharga Rp 200 juta.

"Kita enggak bego-bego banget bahwa barang ini bagi saya dan bagi keluarga saya ini cacat, misalkan saya mau gold mejanya, tapi goldnya enggak menyeluruh ada panu-panunya," ujar Dewi Perssik.

"Katanya sih baru tapi kok ada putih-putihnya juga, kalau gold ya gold benar, baru, enggak ada putih-putihnya," tambahnya.

Karena masalah itu, Dewi Perssik memberikan pilihan antara mengembalikan barang diganti dengan barang baru atau diselesaikan.

"Tapi mereka bilang ke saya harus melunasi dulu, baru diselesaikan. Saya bilang, saya kan sudah DP Rp 100 juta. Saya enggak mau menyebutkan siapa namanya," ujar Dewi Perssik.

Tak hanya itu, Dewi Perssik juga harus menambah biaya dengan embel-embel akan diselesaikan masalah tersebut.

"Dia bilang ke saya kamu transfer ke saya Rp 20 juta. Akhirnya saya transfer, kemudian saya bilang ini bagaimana karena (barang) tidak sesuai dengan harganya," tuturnya.

Namun, ketika telah mengelontorkan biaya tambahan tersebut, sampai saat ini pun Dewi Perssik tak kunjung mendapat titik terang.

Depe, panggilan akrab Dewi Perssik mengancam membawa ke jalur hukum bila pihak desain interior tersebut tak ada itikad baik.

"Saya kasih tenggat waktu, selama itu belum diselesaikan ya mau tidak mau saya harus ke jalur hukum," ucapnya.