Novel Baswedan Beri Dukungan untuk Bintang Emon, Kritik Sosial Sudah pada Tempatnya

Novel menegaskan bahwa aspirasi yang dikemas Bintang Emon dengan bumbu komedi sudah pada tempatnya.

"Proses (hukum) itu nampak sekali keterlaluan, tampak sekali mempertontonkan wajah hukum yang buruk dan lucu tentunya sehingga saya melihat kritik sosial yang disampaikan itu sudah pada tempatnya," tegas Novel dalam video singkat unggahan Instagram-nya dikutip pada Rabu (17/6/2020).

Novel mengatakan, tuntutan satu tahun penjara terhadap dua terdakwa penyerangan penyiraman air keras terhadapnya ini merupakan bentuk ketidakadilan.

"Karena kerusakan penegak hukum bisa berulang dan bisa terjadi terhadap siapa pun," tulis Novel pada keterangan tertulis unggahan Instagram-nya.

Atas hal ini, Novel berharap agar Bintang Emon semakin kuat dengan tudingan-tudingan yang datang dari berbagai pihak.

"Tentunya saya berharap semoga Bintang Emon semakin kuat, semakim matang, dan semakin dicintai masyarakat," ucap Novel.

Novel berharap agar dua terdakwa penyiraman air keras terhadap dirinya sadar apa yang sudah dilakukannya itu merupakan hal yang buruk.

Sebelumnya, Bintang Emon mengungguh sebuah video berisi tanggapannya tentang tuntutan hukuman bagi penyiram air keras ke wajah Novel Baswedan.

Dengan gaya khasnya, Bintang menyampaikan kritiknya melalui video berdurasi satu menit 42 detik itu sehingga menjadi perbincangan publik.

Ada yang mendukung Bintang untuk tetap menyuarakan pendapatnya, ada pula beberapa akun Twitter yang menuding bahwa bintang film Milly & Mamet itu menggunakan narkotika jenis sabu.

Hingga akhirnya, Bintang Emon menjawab tudingan tersebut dengan hasil tes urine yang menyatakan negatif narkoba.

Selain itu, Komedian, Sutradara dan Aktor Ernest Prakasa mengatakan Bintang Emon memang meluapkan keresahannya dalam video itu, seperti yang biasa dilakukan para komika dalam setiap aksinya.

"Dan komedian kan bergeraknya dari keresahan ya. Jadi itu hal yang bagus kalau dia bisa melampiaskan keresahannya dia dalam video itu. Itu yang memang kami lakukan. Soal itu mengundang reaksi ya namanya orang lagi ngetop-ngetopnya ya pasti disorot lah," ucap Ernest kepada Kompas.com.