Joko Anwar melihat itu lantaran sudah tiga bulan terakhir tidak ada satu film pun yang tayang bioskop Tanah Air mengingat pandemi Covid-19.
"Dalam setahun tidak produktif membuat film, seperempatnya dalam 12 bulan, kalau tidak produktif ada sekitar Rp 500 miliaran kita rugi," kata Joko Anwar dalam siaran langsung Let's Talk, Jumat (29/5/2020).
Sutradara film Pengabdi Setan itu menyebut ada 30 film yang terpaksa berhenti produksinya.
"Sekitar ada 30 produksi yang berhenti, kalau kita lihat kan setiap tahunnya ada 140 judul kira-kira. Jadi setiap bulannya itu ya mungkin ada sekitar 10 (film yang naik layar bioskop)," ucap Joko Anwar.
Sementara itu, Joko Anwar mengungkapkan bahwa 2019 lalu, Indonesia mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2 triliun.
"Kerugian kalau kita lihat misalnya tahun lalu itu mungkin pemasukan film Indonesia ada sekitar Rp 2 triliun-an kalau ditotal semua pemasukan," ucap Joko Anwar.
Di sisi lain, Joko Anwar mengatakan sebelum terjadinya pandemi Covid-19, industri film Indonesia tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Joko Anwar menilai dari segi penjulan tiket yang melonjak pesat dalam dua tahun terakhir.
"Dalam segi bisnis, tahun 2018, 2019, kita menjual lebih dari 51 juta tiket untuk film Indonesia setiap tahunnya," ungkap Joko Anwar.
Sementara itu, Joko Anwar mengatakan penjuatan tiket film di Indonesia pada 2017 hanya mencapai 38 juta.
"Jadi peningkatannya dari tahun 2017 ke 2018 meningkat banget. Dari segi bisnis kita memasuki masa yang paling menguntungkan," ucap Joko Anwar.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/30/193720566/imbas-corona-joko-anwar-sebut-industri-film-indonesia-rugi-miliaran-rupiah