Film Riki Rhino, Hamish Daud Salah Sangka Suara Badak hingga Cerita Pelestarian Satwa

Hamish Daud rupanya memainkan peran sebagai Riki, badak Sumatera yang punya sifat pemalu dan pendiam.

Berikut fakta-fakta terkait kehadiran Hamish Daud sebagai pengisi suara dalam film Riki Rhino seperti dirangkum Kompas.com.

1. Kehabisan Suara

Hamish Daud menyebut tidaklah mudah menjadi seorang pengisi suara atau dubber dalam sebuah film animasi.

Bahkan suami dari penyanyi Raisa ini sempat kehabisan suara ketika dua hari menjadi pengisi suara.

“Setelah dua hari dubbing kan setelah 3-4 jam suara gue habis emang harus ada napas badak, gimana. Tapi ada yang lupa matiin AC, jadi harus dubbing ulang. Tapi seru,” kata Hamish Daud saat berkunjung ke Kompas.com di kawasan Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020).

2. Salah Sangka Suara Badak

Hamish Daud mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana badak suara.

Dia pun mengaku sempat salah sangka dan mengira suara badak bak harimau lantaran tubuh badak yang kekar.

Akan tetapi, ketika melihat karakter badak yang pendiam dan pemalu, barulah Hamish mulai mengerti bagaimana badak itu bersuara.

“Sebenarnya aku benar-benar enggak tahu suara badak seperti apa. Dan sangat salah awalnya sesuai dengan badannya yang kekar agak berat (suaranya), kayak harimau,” ucap Hamish.

“Tapi saat (cari) di Google itu sangat-sangat tidak sesuai dengan yang saya keluarin. Lebih ke sifat badak, malu, halus, pendiam,” sambungnya.

3. Ingin Memberi Pendidikan untuk Anak-anak

Hamish Daud mengaku punya alasan khusus kenapa dia mau menerima tawaran senagai dubber dalam film Riki Rhino.

Menurut Hamish, pengenalan satwa langka kepada anak-anak begitulah penting. Pasalnya dmgan pengenalan itu, anak-anak bisa menjaga kelestarian satwa langka yang hampir punah, salah satunya badak.

“Saya paling passioned mengajarkan anak-anak, anak-anak Indonesia bisa tanggung jawab dengan kondisi alam," tutur Hamish Daud

“Saya, generasi kita dan sebelumnya membuat semuanya berubah, dan banyak tanggung jawab buat anak kecil, dan anak kecil itu harus di berikan pendidikan tentang kondisi (satwa) saat ini. Jadi message konservasi sangat kental, relevan di habitat (satwa) masing-masing,” kata Hamish melanjutkan.