Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Pilu Perjuangan Denada Dampingi Putrinya yang Idap Kanker Darah

Sejak tahu pada pertengahan 2018 lalu, hingga kini Denada tak henti berjuang demi kesembuhan putrinya tersebut.

Ia mengungkapkan hal itu di depan Ussy Sulistiawaty dan Andhika dalam video berjudul "DARI SHAKIRA, DENADA LEBIH BERSYUKUR [Part 1] l BASA-BASI".

1. Awal mula tahu

Awalnya, Denada mengaku sempat menaruh curiga saat melihat bekas biru di sekujur tubuh putrinya sepulang dari Eropa bersama keluarga ayahnya.

Ketika putrinya beberapa kali demam, Denada masih mencoba memberi obat penurun panas.

Namun, panas Shakira hanya turun sebentar namun kembali naik.

Kondisinya ini lama-kelamaan membuat Denada menaruh kecurigaan.

Namun, kecurigaan Denada saat itu mengarah pada Demam berdarah. Ternyata hasilnya negatif setelah diperiksa.

Sempat bersyukur, Denada malah dihadapkan pada fakta bahwa jumlah trombosit Shakira sangat rendah, sekitar 32.000.

Padahal jumlah trombosit normal sekitar 140.000- 450.000.

Kondisi Shakira itu yang kemudian membuat Denada memutuskan untuk mencari dokter yang tepat, yaitu dokter ahli darah.

Dari dokter itulah, Denada mendapatkan informasi bahwa putrinya mengidap leukemia.

2. Tak berdaya dengar Shakira kesakitan

Denada pernah merasa tidak berdaya sebagai ibu ketika putrinya merasa kesakitan saat menjalani pengobatan di Singapura.

Saat itu, Denada menemani sang anak untuk mengambil sumsum tulang belakangnya di rumah sakit Singapura.

"Kami bisa dengar dia berusaha gimana sih kesakitan tapi dia enggak bisa ngelawan, kami bisa dengar dia teriak tapi dengan lemah sekali, merintih," ujar Denada seperti dikutip Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Mendengar putrinya merintih kesakitan selama proses yang menyakitkan itu, Denada hanya bisa menangis tanpa bisa melakukan apa pun.

"Itulah aku nangis, aku lari ke luar. Aku ingat banget Mas Jerry juga nyusul aku," tutur Denada.

Saat itulah putri penyanyi senior Emilia Contessa tersebut merasa tidak berdaya sebagai ibu.

"Aku benar-benar saat itu aku merasa itu momen enggak pernah aku bayangkan aku ada di titik yang selemah itu karena aku enggak bisa bikin apa-apa untuk anakku," kata Denada.

3. Cerita sedih di balik wajah Shakira yang ditutup

Ternyata ada kisah menyentuh di balik keputusan Denada selalu menutupi wajah putrinya, Shakira, di setiap unggahan fotonya di media sosial.

Ada netizen yang menudingnya malu karena penampilan putrinya yang sedang menjalani perawatan leukemia di Singapura.

"Sampai ada yang comment, apa aku malu dengan keadaan Shakira sampai aku tutupin muka dia, aku enggak mau orang lihat, no! Enggak mungkin," kata Denada.

Awalnya, Shakira tidak paham rambutnya rontok sedikit demi sedikit karena kemoterapi.

Terlebih rambut yang rontok hanya ada di bagian belakang kepala, sehingga Denada dan keluarga lain berusaha menyembunyikan fakta itu dari Shakira.

Bahkan saat Shakira bersandar di sofa atau tidur, Denada dan anggota keluarga lain kompak cepat-cepat membersihkan rambut rontok Shakira yang masih menempel di bantal atau sofa.

Namun semakin lama, rambut bagian samping dan depan pun mulai rontok.

Sampai suatu hari Shakira menyadari kondisinya saat bercermin di kamar mandi.

Akhirnya Denada menawarkan pada putrinya untuk menutup cermin di kamar mandi. Shakira hanya mengangguk tanda setuju.

Tidak hanya cermin, Shakira juga enggan melakukan video call karena ada wajahnya yang terlihat dalam layar ponsel jika melakukan video call.

Sejak saat itu, Denada berpikir bahwa dia harus menghormati keinginan putrinya.

4. Sediakan sekolah dan pura-pura jadi guru

Kondisi Shakira tak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan seperti anak-anak seusianya karena penyakit kanker darah.

Shakira tidak hanya harus menghindari beberapa makanan favoritnya, seperti tempe, tetapi ia  juga tidak bisa bermain di luar, apalagi bersekolah.

Menyadari beratnya kehidupan yang harus dijalani putrinya, Denada sebagai ibu rela melakukan apa pun untuk bisa menebus masa indah Shakira sebagai seorang anak yang baru berusia tujuh tahun.

Denada menceritakan bagaimana dia akhirnya berusaha menjadi guru bagi putrinya di rumah.

Di sekolah yang dibuat Denada itu hanya ada satu meja dan satu kursi.

Shakira bisa bebas melakukan apapun.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/01/31/122649966/cerita-pilu-perjuangan-denada-dampingi-putrinya-yang-idap-kanker-darah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke