Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelajaran Hidup Marshanda, Dipaksa Ikhlas Hadapi Perceraian dan Kehilangan Hak Asuh Anak

Dengan sedih, Marshanda menceritakan dibalik keputusaan bercerai hingga tidak mendapatkan hak asuh atas anaknya, Sienna Ameerah Kasyafani.

Berikut rangkuman Kompas.com mengenai kisah Marshanda yang membuat haru.

1. Perceraian bukanlah kegagalan

Bercerai dengan Ben Kasyafani pada April 2014, Marshanda merasa bahwa itu bukan berarti kegagalan untuk dirinya.

Sebaliknya, Marshanda ketika itu menyakini bahwa masalah yang ia alami hanya merupakan proses perjalanan hidup yang harus dilewati dan dijalani.

"Masalahnya, satu statement yang aku percaya banget, perceraian bukan kegagalan buat Marshanda," tuturnya.

Sempat menyampaikan permintaan maaf atas cara berpikirnya, artis yang akrab disapa Caca itu berkata bahwa dirinya juga manusia yang terus belajar.

Caca mengibaratkan perceraian sebagai proses layaknya bayi baru lahir yang belajar untuk merangkak demi bisa berjalan dan berlari nantinya.

"Buat aku, perceraian itu saat aku jatuh kayak anak bayi yang lagi mau tumbuh menjadi orang lebih bermanfaat buat dirinya dan orang lain," kata Caca.

2. Tak berani hidup bersama Sienna

Akibat dari perceraiannya, Marshanda harus menerima kehilangan hak asuh atas putri tunggalnya, Sienna.

Marshanda mengakui tidak tidak lagi berharap dapat hidup bersama lagi dengan Sienna.

Bahkan untuk berdoa dan meminta pun dia mengaku takut.

Marshanda setuju saat Andhika Pratama mengatakan hal itu dilakukannya agar tidak kecewa.

"Lo cuma enggak mau kecewa?" tanya Andhika dalam video di kanal YouTube Ussy Andhika Official, dikutip Kompas.com, Senin (2/12/2019).

"Betul," ucap Marshanda dengan suara lantang.

"Ya karena aku sakitlah. Tiap hari wishing she's with me, sampai mimpi-mimpi," lanjut bintang sinetron Bidadari itu.

Marshanda kemudian mengingat kembali momen dia bercerai dari Ben. Saat itu itu Sienna masih berusia 1 tahun 8 bulan, dan Marshanda tidak bisa menemuinya selama tiga bulan penuh.

Sebagai ibu, ia merasa telah kehilangan banyak momen berharga tumbuh kembang anaknya.

Dia sampai bermimpi menggendong Sienna dengan wajah yang tampak kabur tidak jelas.

Mimpi tersebut seakan menjadi perwakilan gambaran perasaannya saat itu yang tidak bisa bertemu Sienna.

"Intinya ini berkah yang patut disyukuri walaupun ada menyakitkannya," kata Caca.

3. Persoalan tentang karma

Bercerai dan kehilangan hak asuh atas anak, Marshanda mengaku belajar ikhlas.

Namun, di sisi lain, ada dalam pikirannya mempertanyakan tentang karma yang mungkin harus dia terima atas kesalahannya.

"Itu kayak ilmu ikhlas yang diajari di sekolahan. Itu kayak aku disuruh sama Allah, bukan aku yang minta, tapi disuruh, lewat cobaan, lewat hilang hak asuh, lewat perceraian, lewat enggak ketemu Sienna sering," tutur Marshanda.

"And it's so painful, it's so painful. But I'm trying to implement that saja sih," kata Marshanda melanjutkan.

Marshanda mengatakan, terbersit di pikirannya bahwa seharusnya dia juga yang berhak untuk mengontrol, menjaga, berhak atas segala hal dalam hidup Sienna.

Namun, lanjutnya, ada sosok lain yang lebih bisa menjaga Sienna dengan lebih baik.

"Ada yang lebih jago dari aku untuk menjaga anakku sendiri. Ada yang lebih punya otorisasi lebih mulia, lebih brilian, dan cintanya itu lebih Maha, itu Allah," ujar Marshanda.

Marshanda sempat berpikir adanya karma karena ia menghadapi banyak cobaan di usianya yang baru menginjak 30 tahun.

"Bertanya, bukan marah (sama Allah). Kayak ini karma dari salah yang mana ya?" kata Marshanda.

"Kan ada yang bilang ada karma, kan. Gue bertanya-tanya, ini karma dari (kesalahan) yang mana," ucap Marshanda.

https://www.kompas.com/hype/read/2019/12/03/081200366/pelajaran-hidup-marshanda-dipaksa-ikhlas-hadapi-perceraian-dan-kehilangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke