Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Urban Farming, Jenis-jenisnya, dan Beragam Manfaatnya

Kompas.com - 24/10/2022, 09:18 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berbicara tentang berkebun, mungkin masih ada yang mengira bahwa kegiatan ini hanya bisa dilakukan di lahan atau halaman rumah yang cukup luas.

Walhasil, mereka yang ingin menanam tanaman buah atau sayuran pun berpikir dua kali lantaran huniannya terletak di perkotaan.

Baca juga: 6 Varietas Alpukat Unggul yang Cocok untuk Urban Farming

Padahal, berkebun bisa dilakuan di rumah-rumah di perkotaan, entah dengan memanfaatkan sejumlah kecil lahan yang ada maupun menggunakan metode hidroponik.

Seorang pegiat tanaman bernama Toto Compos menjelaskan, saat ini ada istilah yang menjelaskan kegiatan menanam tanpa lahan luas, yakni urban farming.

Pegiat urban farming atau pertanian perkotaan membersihkan dan memanen sayuran dengan sistem hidroponik yang ditanam di lahan terbuka tepat di atas Masjid Jami Baitussalam, Jalan Kesejahteraan RW 08, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (18/3/2021). Sayur-mayur tersebut dirawat oleh pengurus masjid. Adapun tanaman yang ditanam berupa cabai, kangkung, jahe merah dan daun mint. Selain itu, terdapat juga budi daya ikan nila yang dikelola oleh masjid tersebut.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pegiat urban farming atau pertanian perkotaan membersihkan dan memanen sayuran dengan sistem hidroponik yang ditanam di lahan terbuka tepat di atas Masjid Jami Baitussalam, Jalan Kesejahteraan RW 08, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (18/3/2021). Sayur-mayur tersebut dirawat oleh pengurus masjid. Adapun tanaman yang ditanam berupa cabai, kangkung, jahe merah dan daun mint. Selain itu, terdapat juga budi daya ikan nila yang dikelola oleh masjid tersebut.

“Bahkan menanam jagung cukup di emperan jalanan juga bisa, enggak perlu lahan,” ujarnya di acara “Urban Farming Gaya Hidup Pemenuhan Pangan Milenial”, Kantor Benda Alam Yayasan KEHATI, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Toto menambahkan, bagi yang memiliki rooftop, area tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk berkebun, misalnya menanam tanaman anggur atau kunyit hitam.

Disadur dari The Spruce Eats, Senin (24/10/2022), urban farming terjadi ketika seseorang yang tinggal di kota menggunakan kembali ruang hijaunya untuk menanam makanan dan/atau memelihara hewan seperti kambing, ayam, atau kalkun.

Urban farming sendiri tidak harus dilakukan di halaman depan atau belakang rumah. Sebab, selain yang dikatakan Toto terkait pemanfaatan area rooftop, berkebun pun bisa dilakukan di dalam rumah.

Baca juga: Mengenal Bakteri Fotosintesis dan Cara Membuatnya

Tidak seperti kebun pribadi, seorang pegiat urban farming berkebun untuk memberi makan penghuni rumah, juga terkadang menjualnya dengan sedikit atau tanpa keuntungan.

 

Sempat menjadi tren saat kebijakan WFH diterapkan

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengungkapkan, urban farming menjadi tren akibat adanya kebijakan work from home (WFH) lantaran orang-orang lebih banyak berada di rumah, dan mereka ingin mencari aktivitas baru agar tidak bosan.

Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan (urban farming) dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pekerja memanen tanaman dengan sistem hidroponik di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP gencar melakukan program pertanian perkotaan (urban farming) dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik di kawasan penghijauan gang-gang Jakarta dan area RPTRA.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian, Senin, ia menambahkan bahwa tren ini membuat penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat.

“Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung, dan ternyata benih horti meningkat hingga lima kali lipat,” ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kisah Sukses Urban Farming bersama Tabloid Sinar Tani,” seperti dilansir laman resmi Kementerian Pertanian, Senin.

Jenis implementasi urban farming

Biasanya, area berkebun yang ada di rooftop terbuat dari bak tanaman yang ditinggikan, mendapatkan sinar matahari penuh, dan cocok untuk menanam tomat, labu, paprika, kentang, terong, dan kemangi.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair Pakai Kulit Bawang Merah

Jika ingin menanam tanaman seperti selada, lobak, herba, dan kacang polong, tambahkan struktur naungan di atas bak tanaman untuk melindunginya dari paparan sinar matahari langsung.

Area berkebun di rooftop juga bisa dimanfaatkan untuk memelihara lebah madu. Mereka tidak hanya membantu menyuburkan tanaman, juga menyediakan madu.

Salah satu tantangan dari melakukan urban farming di rooftop, selain hanya cocok untuk jenis tanaman tertentu saja, adalah mendapatkan air di atas.

 

Pipa yang diubah warga menjadi tempat menanam sayuranKOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI Pipa yang diubah warga menjadi tempat menanam sayuran

Beberapa bangunan memang memiliki akses air di rooftop, tetapi ada pula orang-orang yang harus memasang selang, bahkan mengangkut air setiap hari.

Salah satu keuntungan dari jenis urban farming di rooftop adalah kamu dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan mengurangi panasnya perkotaan.

Baca juga: Gampang, Begini Cara Membuat Eco-Enzyme untuk Tanaman

  • Berkebun secara vertikal

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kegiatan urban farming bisa dilakukan di dalam ruangan, yakni dengan metode berkebun secara vertikal.

Berkebun dilakukan melalui lapisan bertumpuk di lingkungan yang terkendali, dan menggunakan cara berkebun hidroponik, aquaponik, dan aeroponik.

Nah, cara-cara berkebun tanpa tanpa ini sangat bagus untuk selada, sayuran hijau, jamur, tomat, dan stroberi.

  • Berkebun di lahan

Jenis urban farming lainnya adalah berkebun di lahan, seperti halaman depan dan/atau halaman belakang rumah.

Baca juga: Gampang, Begini Cara Mengatasi Kutu Putih pada Tanaman

Biasanya, jenis berkebun ini memiliki campuran bak tanaman yang ditinggikan dan kebun dengan tanaman yang dekat dengan permukaan tanah, rumah kaca kecil, dan area untuk hewan.

 

Ilustrasi berkebun di balkon apartemen.Shutterstock/Trong Nguyen Ilustrasi berkebun di balkon apartemen.

Lebih lanjut, biasanya seluruh area halaman dimanfaatkan, dan penanaman dilakukan berdasarkan musim tanam.

Kebanyakan pegiat urban farming yang berkebun di lahan menggunakan area kompos dan wadah khusus penampung air hujan.

  • Memelihara hewan ternak

Beberapa pegiat urban farming juga memelihara hewan ternak berukuran kecil seperti ayam, kambing, kalkun, dan bebek.

Biasanya, ini dilakukan oleh orang-orang dengan lahan yang cukup luas lantaran hewan-hewan tersebut membutuhkan ruang yang cukup untuk bergerak, tumbuh, dan hidup.

Keuntungan melakukan urban farming

  • Ketahanan pangan

Toto mengatakan bahwa urban farming berkaitan dengan ketahanan pangan. Sebab, seseorang mampu menanam beragam buah dan sayuran tanpa lahan yang luas.

Baca juga: Cara Mudah dan Murah Mengatasi Daun Tanaman Cabai yang Keriting

  • Menguntungkan secara ekonomi

Salah satu manfaat urban farming juga mereka menguntungkan para pegiatnya. Sebab, mereka sudah tidak perlu rutin ke pasar untuk belanja bahan makanan.

  • Makanan menjadi lebih sehat

Ilustrasi berkebun di rumah, tanaman.Shutterstock/Christine Bird Ilustrasi berkebun di rumah, tanaman.

Toto mengatakan bahwa urban farming memastikan hidangan yang disantap para pelaku kegiatan ini menjadi lebih sehat.

“Sehat karena kita tau pupuknya apa. Kalau di pasar, (mungkin) ada yang menanam tanaman dengan pupuk urea gila-gilaan. Mencuci (sayur dan buah-buahan) pun gak tahu di mana. Bisa saja di got karena saya pernah lihat,” ujarnya.

Baca juga: Cara Mempercepat Pengomposan Pakai Kulit Bawang Merah

  • Menjalin persahabatan dengan tetangga

Selanjutnya adalah menjalin persahabatan dengan tetangga, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak pernah saling mengobrol atau bermusuhan.

 

Menurut Toto, urban farming bisa dijadikan sebagai metode untuk menjalin silaturahim dengan para tetangga.

“Bisa jadi akur kalau diajak menanam bareng. Pegiat urban farming mainnya dengan alam, dan alam bisa menyatukan (manusia). Bisa coba kasih dulu ke tetangga pupuk atau benih, kalau mereka senang (berkebun), pasti nanya yang lainnya. Ini mengeratkan silaturahim,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Tugas Membersihkan Rumah yang Wajib Dilakukan Setiap Minggu

10 Tugas Membersihkan Rumah yang Wajib Dilakukan Setiap Minggu

Housing
Cara Membersihkan Peralatan Masak Silikon agar Tahan Lama

Cara Membersihkan Peralatan Masak Silikon agar Tahan Lama

Home Appliances
6 Cara Membasmi Ngengat Pakaian

6 Cara Membasmi Ngengat Pakaian

Housing
5 Tanaman Dalam Ruangan yang Membuat Rumah Wangi Sepanjang Hari

5 Tanaman Dalam Ruangan yang Membuat Rumah Wangi Sepanjang Hari

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda Darah dari Kasur

Cara Menghilangkan Noda Darah dari Kasur

Do it your self
5 Item Dekorasi yang Tak Lekang oleh Zaman

5 Item Dekorasi yang Tak Lekang oleh Zaman

Decor
6 Tips Menata Ruang Cuci Baju Berukuran Kecil

6 Tips Menata Ruang Cuci Baju Berukuran Kecil

Housing
6 Cara Meningkatkan Pencahayaan Alami di Dalam Rumah

6 Cara Meningkatkan Pencahayaan Alami di Dalam Rumah

Housing
Cara Membersihkan Cobek dan Ulekan Batu dengan Benar

Cara Membersihkan Cobek dan Ulekan Batu dengan Benar

Do it your self
6 Cara Membuat Kamar Tidur Kedap Suara, Bikin Istirahat Jadi Tenang

6 Cara Membuat Kamar Tidur Kedap Suara, Bikin Istirahat Jadi Tenang

Do it your self
Tips Menata Ruangan yang Paling Sering Digunakan

Tips Menata Ruangan yang Paling Sering Digunakan

Housing
Cara Membersihkan Tanaman Hias agar Tumbuh Cantik

Cara Membersihkan Tanaman Hias agar Tumbuh Cantik

Pets & Garden
5 Cara Membersihkan Wajan Stainless Steel yang Gosong

5 Cara Membersihkan Wajan Stainless Steel yang Gosong

Do it your self
Cara Menanam Tanaman Herbal di Pot agar Tumbuh Subur

Cara Menanam Tanaman Herbal di Pot agar Tumbuh Subur

Pets & Garden
Cara Membersihkan Dispenser Air, Bebas Lumut dan Bau

Cara Membersihkan Dispenser Air, Bebas Lumut dan Bau

Home Appliances
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com