JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika daun tanaman memudar dan suhu menurun, inilah saatnya untuk mengosongkan pot tanaman.
Sayangnya, banyak orang menyimpan dan menggunakan kembali tanah pot lama, terutama jika memiliki banyak tanaman pot.
Baca juga: Ketahui, Ini 3 Langkah Merawat Tanaman untuk Pemula
Padahal, dilansir dari Better Homes and Gardens, Selasa (22/2/2022), campuran ringan dari kompos, gambut, perlit, dan bahan lainnya ini tidak bisa bertahan selamanya.
Tanaman menggunakan nutrisi di dalamnya saat tumbuh dan campurannya bisa menjadi padat dan terisi dengan akar.
Belum lagi, terkadang hama, penyakit, dan gulma dapat hidup di dalam tanah tersebut dan siap muncul kembali ketika menanam tanaman menggunakan campuran tanah tersebut.
Namun, Anda dapat mengatasi masalah ini dan memanfaatkan tanah pot lama dengan usaha cukup keras.
Baca juga: 5 Pilihan Tanaman yang Dapat Membuat Ruangan Sejuk
Namun, jika melihat hama atau penyakit pada tanaman, cara terbaik adalah mensterilkan campuran tanah untuk menghindari menginfeksi tanaman pada tahun depan.
Caranya, singkirkan akar, belatung, daun, dan kotoran lainnya dari tanah pot lama. Kemudian, putuskan metode terbaik untuk mengusir mikroba dan serangga.
Baca juga: 5 Sampah Dapur yang Bisa Meningkatkan Kualitas Tanah Tanaman
Salah satu teknik mensterilkan tanah disebut solarizing. Ini memasukkan tanah pot lama ke ember berpenutup atau kantong plastik hitam yang diikat rapat serta dibiarkan di bawah sinar matahari selama empat sampai enam minggu.
Panas yang menumpuk di dalam ember atau kantong cukup untuk membunuh serangga dan patogen.
Selain itu, tanah pot lama juga dapat disterilkan di oven. Tempatkan tanah dalam panci yang aman untuk oven, tutup dengan kertas timah, dan panggang pada suhu 82-93 derajat Celsius selama 30 menit. Namun, metode ini akan menimbulkan bau tanah yang kurang sedap.
Baca juga: 4 Tanaman Hias yang Sangat Mudah Dirawat dan Tidak Gampang Mati
Penting juga untuk memeriksa suhu tanah menggunakan termometer daging untuk memastikan suhunya tetap di bawah 93 derajat Celsius.
Suhu tanah yang lebih tinggi dapat melepaskan racun. Setelah selesai, keluarkan tanah dari oven dan tutupi sampai dingin.
Tutupi tanah dengan tutup microwave (jangan pernah menggunakan foil) yang memiliki lubang ventilasi. Panaskan dengan kekuatan penuh selama sekitar 90 detik per dua pon tanah.
Lepaskan wadah, tutup lubang ventilasi dengan selotip, dan biarkan tanah benar-benar dingin sebelum digunakan.
Baca juga: 3 Tanaman yang Mampu Mengusir Rayap dari Rumah
Setelah tanah pot lama disterilkan, isi kembali nutrisinya. Anda dapat melakukan ini dengan menggabungkan bagian yang sama dari tanah pot baru dengan tanah pot lama dan menambahkan dosis pelet pupuk lepas lambat sesuai dengan petunjuk paket.
Bisa pula mencampurkan satu bagian kompos dengan tiga atau empat bagian tanah pot lama. Selain menambahkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, tanah pot yang segar dan kompos akan membantu menjaga campuran tanah dari pemadatan.
Bila tidak ingin menggunakan tanah pot lam yang telah disegarkan, simpan tanah dalam ember tertutup, tempat sampah bersih, atau bak berpenutup.
Baca juga: 5 Cara Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa
Gunakan kembali tanah pot bersih dalam wadah untuk sayuran, bunga, tanaman hias, atau apa pun yang ingin ditanam. Jika tidak ingin mensterilkan dan menyegarkan tanah pot lama, Anda dapat menggunakannya daripada membuangnya.
Anda juga bisa menggunakannya untuk mengisi lubang atau area yang terkikis di halaman. Bisa juga dicampur ke dalam tumpukan kompos. Tanah pot lama yang digunakan kembali dapat membantu menghemat uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.