Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Cat Susu yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 14/05/2021, 18:06 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cat merupakan produk bangunan yang digunakan untuk melindungi dan memperindah tampilan suatu permukaan atau objek. Permukaan yang dicat akan terlapisi suatu lapisan berpigmen maupun tidak berwarna (pernis).

Secara umum, cat terbuat dari empat bahan baku, yaitu binder, solven, pigmen atau filler, dan aditif. Namun, siapa sangka kalau cat yang dipakai untuk mewarnai segala objek dan permukaan juga ada terbuat dari susu. 

Baca juga: Plus Minus Wallpaper dan Cat, Mana yang Lebih Baik?

Untuk mengenal cat susu lebih jauh, berikut ini sejumlah fakta menarik tentang cat susu dilansir dari House Beautiful, Jumat (14/5/2021).

Cat Ramah Lingkungan 

Cat susu merupakan cat ramah lingkungan yang terbuat dari 100 persen bahan alami sederhana seperti tanah liat, protein susu, kapur, dan pigmen. 

Baca juga: Pilihan Warna Cat Pagar Rumah yang Bisa Kamu Pertimbangkan

Cat berbahan dasar air ini juga tidak beracun, dapat terurai secara hayati, dan tidak mengeluarkan asap berbahaya. Kelebihan lain, cat susu bisa mengering dalam waktu kurang dari 30 menit, beda dengan cat minyak yang membutuhkan waktu 24 jam untuk kering.

Cat susu juga dijual dalam bentuk bubuk. Kamu hanya perlu mencampurnya dengan air untuk membuat cat cair. Meski tampak asing, nyatanya cat susu telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai belahan negara dunia. 

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bau Cat Baru di Rumah

Bisa untuk Semua Permukaan 

Cat susu dapat digunakan untuk mengecat semua jenis permukaan yang terdapat di dalam dan di luar ruangan tanpa perlu tambahan atau pengamplasan. Mulai dari, kayu, kaca, plastik, drywall, plester, hingga logam. 

Hasil Akhir Berbeda-beda 

Hasil akhir cat susu berbeda-beda, tergantung pada permukaan atau objek yang dicat. Lapisan tersebut menahan permukaan yang tidak dapat diserap dengan mudah. 

Baca juga: 4 Tips Memilih Warna Cat Interior Rumah

Pada kayu, misalnya, cat susu memiliki hasil akhir yang pecah dan terlihat usang. Namun, tampilan ini dapat memberikan sentuhan bergaya rumah pertanian dan furnitur vintage.

Karena berbahan dasar air, bukan minyak atau lateks seperti cat lainnya, cat susu dapat dicat dengan lapisan yang lebih tipis. Menambahkan bahan pengikat pada cat akan menghasilkan hasil akhir yang lebih konsisten untuk tampilan yang tidak terlalu tertekan. 

Baca juga: Trik Membuat Ruangan Lebih Terang Tanpa Cat Ulang

Sering Dikira Cat Kapur 

Cat susu dan cat kapur memiliki ciri dan tampilan yang sangat mirip. Tak heran, membuat cat susu dikira cat kapur. Namun, keduanya tidak sama dan memiliki perbedaan yang cukup terlihat.

Cat susu terbuat dari tanah liat, protein susu, kapur, dan pigmen serta memiliki tampilan yang tipis. Sementara itu, cat kapur lebih tebal dan terbuat dari bahan-bahan seperti kalsium karbonat, talek, dan pigmen. Hasil akhir dan kesan cat kapur lebih seperti cat matte akrilik putih. 

Baca juga: Trik Menghilangkan Noda Cat pada Keramik

Lebih Mudah Diaplikasikan

Saat mengecat furnitur dengan cat susu, kamu tidak perlu mengamplas atau mengoleskan cat pelapis sebelum mengecatnya dengan cat susu. Jadi, cat susu lebih mudah dalam hal pengaplikasian.

Selain itu, lantaran tidak beracun, cat ini benar-benar dapat dibuang langsung ke halaman rumput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Manfaat Cuka untuk Kebun dan Tanaman

5 Manfaat Cuka untuk Kebun dan Tanaman

Pets & Garden
Cara Mencuci Keset Kamar Mandi dengan Mesin Cuci

Cara Mencuci Keset Kamar Mandi dengan Mesin Cuci

Do it your self
4 Kesalahan yang Sering Dilakukan dengan Laundry Pods

4 Kesalahan yang Sering Dilakukan dengan Laundry Pods

Housing
7 Permukaan dan Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Pemutih

7 Permukaan dan Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Pemutih

Housing
6 Tanaman Feng Shui yang Dapat Menghadirkan Kekayaan di Rumah

6 Tanaman Feng Shui yang Dapat Menghadirkan Kekayaan di Rumah

Pets & Garden
6 Penyebab Laba-Laba Muncul di Rumah dan Cara Mencegahnya

6 Penyebab Laba-Laba Muncul di Rumah dan Cara Mencegahnya

Housing
Memasang TV di Kamar Tidur, Boleh atau Tidak?

Memasang TV di Kamar Tidur, Boleh atau Tidak?

Home Appliances
Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas dan Freezer agar Tahan Lama

Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas dan Freezer agar Tahan Lama

Home Appliances
10 Cara Menurunkan Kelembapan di Rumah

10 Cara Menurunkan Kelembapan di Rumah

Housing
Cara Mencuci Sepatu dengan Mesin Cuci

Cara Mencuci Sepatu dengan Mesin Cuci

Do it your self
8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Laci Oven

8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Laci Oven

Home Appliances
Cara Membersihkan Cincin Karet Mesin Cuci

Cara Membersihkan Cincin Karet Mesin Cuci

Home Appliances
6 Cara Meningkatkan Tampilan Lemari Dapur dengan Biaya Minim

6 Cara Meningkatkan Tampilan Lemari Dapur dengan Biaya Minim

Decor
7 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Kamar Mandi

7 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Kamar Mandi

Pets & Garden
5 Makanan yang Tidak Boleh Dimasak di Oven Pemanggang Roti

5 Makanan yang Tidak Boleh Dimasak di Oven Pemanggang Roti

Home Appliances
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com