Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Kucing Menangis dan Apa Penyebabnya?

Namun, bagaimana dengan air mata? Bisakah kucing menangis seperti halnya manusia?  

Jika Anda pernah melihat sesuatu, seperti air mata, di mata kucing peliharaan, Anda mungkin mengira sahabat bulu sedang sedih atau tertekan.

Manusia memiliki kecenderungan untuk menganalogikan emosi kita dengan hewan. Mudah mengasumsikan kucing sedang bersedih saat berlinang air mata.

Namun, sebenarnya tidak demikian. Kucing menangis bukan perilaku komunikatif seperti mendengkur, mengeong, atau berkicau. 

Berbeda dengan manusia yang menangis ketika merasa sedih, kucing tidak meneteskan air mata emosional. Lantas, mengapa kucing menangis atau mengeluarkan air mata? 

Michelle Bourjaily, DVM, dokter hewan di Small Door Veterinary di New York City, Amerika Serikat, mengatakan, meski kucing bersuara (mengeong, melolong, dan sebagainya) dalam upaya berkomunikasi atau mengekspresikan suatu bentuk emosi, tidak ada bukti yang menunjukkan kucing mengeluarkan air mata saat bersedih.

Sebaliknya, apabila kucing menangis, artinya ada sejumlah masalah kesehatan yang dialaminya. 

Bourjaily menjelaskan, kucing sebenarnya mengeluarkan air mata sebagai respons terhadap penyakit atau cedera. Kucing menangis kemungkinan besar mengalami ketidaknyamanan pada matanya karena suatu kondisi tertentu.

Dilansir dari Reader's Digest, Jumat (21/7/2023), berikut ragam penyebab kucing menangis atau mengeluarkan air mata.  

Alergi 

Sama dengan manusia, kucing dapat mengalami alergi terhadap faktor lingkungan, seperti debu, serbuk sari, dan jamur. 

Kucing juga dapat alergi terhadap makanan tertentu, asap rokok, parfum, dan bahan kimia dalam produk pembersih.

Gejala alergi yang dialami kucing meliputi bersin, gatal, atau berair mata. Pemilik kucing dapat meringankan alergi dengan memandikan kucing untuk meredakan rasa gatal, menjaga kebersihan rumah dari debu dan kotoran, mencuci tempat tidur kucing secara teratur, serta memberikan makanan yang sehat. 

Anak kucing memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga lebih rentan terhadap infeksi mata. Trauma pada mata, baik akibat benda tajam maupun saat berkelahi dengan kucing lain, juga dapat menyebabkan infeksi mata.

Jika Anda melihat keluarnya cairan bening, hijau, atau kuning dari mata kucing peliharaan, disertai mata merah, kelopak mata meradang, atau mengedipkan mata secara berlebihan, bawa segera sahabat bulu ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan  tepat. 

Flu kucing 

Kucing dapat menunjukkan mata berkaca-kaca saat mereka mengalami infeksi saluran pernapasan atas, yang juga dikenal sebagai flu kucing.

Penyakit ini paling sering disebabkan infeksi feline calicivirus atau feline herpesvirus. Tanda-tanda lain dari flu kucing adalah lesu, bersin, keluarnya cairan dari hidung, demam, serta nafsu makan berkurang.

Sama dengan manusia, tidak ada obat untuk virus ini sehingga dokter hewan mungkin akan meresepkan obat tetes mata, obat pereda nyeri, obat antivirus, juga antibiotik untuk mengatasi flu. 

Kondisi ini juga menjadi penyebab kucing menangis. Selain itu, mata yang tertutup sebagian, menyipitkan mata atau menggosok mata, pembengkakan fisik atau bola mata yang menonjol, mata keruh, dan kotoran mata yang encer dapat menjadi tanda-tanda glaukoma pada kucing.

Jika melihat gejala-gejala ini, segera membawa kucing peliharaan ke dokter hewan. 

Ulkus kornea 

Terkahir, penyebab kucing menangis adalah ulkus kornea. Ulkus dapat menyebabkan produksi air mata yang berlebihan selain keluarnya lendir.

Apabila melihat sahabat bulu menyipitkan mata, berkedip, menggosok mata dengan cakarnya, mata keruh, atau mata merah, segera membawa ke dokter hewan.

Selain itu, jika mendapati perilaku yang tidak biasa, vokalisas berlebihan, atau produksi air mata, bawalah kucing Anda ke dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya dan perawatan yang diperlukan.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/21/184700576/bisakah-kucing-menangis-dan-apa-penyebabnya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke