Scabies adalah kudis yang muncul akibat serangan tungau atau kutu berukuran sangat kecil. Ini bisa membuat kucing langsung gatal-gatal ketika pertama kali terkena.
Sedangkan penyakit jamur pada kucing atau biasa dikenal ring worm maupun dermatophytosis disebabkan oleh kelompok jamur dermatophytes.
Meski demikian, keduanya sama-sama menular dari hewan ke hewan maupun dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).
Elfan B Darmawan, dokter hewan sekaligus pengurus Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan scabies menyerang kucing yang jarang mendapat perawatan dan tinggal di lingkungan tidak bersih.
Sama dengan penyakit lainnya, penyakit scabies juga memiliki berbagai gejala. Gejala scabies yang mudah terlihat adalah kucing peliharaan akan lebih sering menggaruk area tertentu pada tubuhnya seperti area telinga.
Hal ini karena scabies kerap muncul pada ujung telinga kucing serta dapat menebal dan menurun ke area mata juga hidung jika tidak diobati.
Selain itu, disadur dari Fetch by WebMD, Minggu (20/3/2022), kucing juga akan menjilat dan menggigit area yang memiliki scabies guna meredakan rasa gatal.
Padahal, hal ini justru dapat memperburuk kondisi sehingga menyebabkan kerontokan bulu dan peradangan pada kulit. Walhasil, hal ini akan menimbulkan bercak bersisik, luka, atau koreng pada kulit kucing peliharaan.
Dikutip dari Small Door Veterinary, scabies sangat menular, baik pada manusia maupun hewan lainnya.
Penyakit scabies pada kucing dapat menular ke manusia lantaran bersifat zoonosis, yakni penyakit pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia secara langsung atau melalui serangga.
Namun, tungau kucing yang menyerang manusia tidak dapat terus berkembang biak seperti ketika mereka hidup di kucing atau anjing.
Setelah tungau meninggalkan inangnya, tungau tidak akan bertahan lebih dari 10 hari. Meski begitu, kamu tetap harus mengunjungi dokter jika tertular scabies dari kucing.
Untuk itu, Elfa mengimbau kucing peliharaan yang terkena scabies agar diisiolasi dan dijauhkan dari kucing atau hewan peliharaan lainnya di rumah untuk sementara waktu.
“Dijauhkan karena dapat menular. Jangankan ke sesama kucing, kelinci, dan anjing pun bisa menular meski jenis tungaunya dalam bentuk lain,” jelas Elfan.
“Kutu yang akan berkembang pada kelinci dan anjing mirip dengan kutu pada kucing, tapi jenisnya berbeda meski masih satu keluarga tungau penyebab scabies,” imbuhnya.
Namun, hewan reptil tidak akan tertular tungau penyebab scabies pada kucing. Meski demikian, tetap harus berhati-hati, terlebih saat melakukan pengobatan awal scabies pada kucing sebelum membawa ke dokter hewan.
Jangan lupa menggunakan sarung tangan, mencuci tangan setelah kontak dengan kucing, lalu menyemprot disinfektan.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/03/20/082400676/hati-hati-scabies-pada-kucing-bisa-menular-ke-manusia-dan-hewan-lain