Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Arti di Balik Perilaku Aneh yang Ditunjukkan Kucing Peliharaan

Mulai dari, meremas selimut, mengusap wajah atau tubuhnya kepada Anda, hingga mengeong tanpa henti. 

Rupanya, dikutip dari Modern Cat, Senin (14/2/2022), ada makna dan alasan di balik perilaku-perilaku aneh kucing tersebut seperti berikut ini. 

Kucing kerap meremas atau menghisap selimut. Ahli perilaku kucing, Pam Johnson-Bennett menjelaskan, perilaku ini merupakan peninggalan dari masa ketika mereka masih kecil dan hendak menyusu kepada induknya.

Menurutnya, bukanlah sesuatu aneh bagi kucing masih mempertahankan perilaku ini meski sudah beranjak dewasa.

“Meremas adalah perilaku yang sangat umum saat kucing sedang dalam keadaan santai dan nyaman,” ujar Johnson-Bennett. 

Lebih lanjut, perilaku menghisap selimut ini dapat terjadi saat kucing merasa senang, puas, dan stres

Dokter hewan Liz Bales menjelaskan arti di balik perilaku kucing yang suka mengusap atau mendekatkan diri pada pemiliknya.

Dirinya menuturkan, kucing berkomunikasi melalui bau dan feromon. Adapun feromon kucing dihasilkan melalui kelenjar pada wajah mereka.

“Saat mengusap wajahnya padamu, kucing memberikan bau dan feromon mereka padamu. Mereka menganggapmu sebagai bagian dari mereka,” ungkap Bales.

Suka menjilat pemiliknya

Konsultan pelatihan dan perilaku kucing bersertifikat di Feline Behavior Solutions, dokter Marci Kolski, mengatakan, kamu dapat menganggap perilaku ini sebagai tanda bahwa kucing peliharaan menyayangimu.

Menurut dia, kucing yang terikat akan merawat satu sama lain. Jika mereka menikmati kebersamaan dengan pemiliknya, kucing juga akan merawat mereka.

“Mereka mungkin juga menjilatimu sebagai cara untuk menandaimu dan menaruh aromanya padamuama— sama halnya dengan kucing yang mengusap pipi dan dahinya pada orang-orang,” kata Kolski.

Saat para kucing tinggal bersama, biasanya ada satu kucing yang akan merawat semua kucing. Hal ini dilakukanuntuk  mengembangkan aroma kelompok. Jadi, ketika kucing suka menjilat, ada kemungkinan mereka ingin memasukkanmu ke kelompoknya.

Ahli perilaku hewan terapan bersertifika, Mikel Delgado, mengatakan mengeong adalah bentuk komunikasi kucing. Anak kucing akan mengeong dan menangis kepada induknya ketika sedang membutuhkan bantuan atau merasa tidak aman.

Namun, kucing dewasa biasanya tidak akan saling mengeong. Mengeong hanya dilakukan saat mereka ingin berkomunikasi dengan manusia.

“Jika kucingmu bawel, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan seluruh kebutuhannya terpenuhi dan kamu tidak menghadapi masalah medis yang menyebabkan mereka lebih sering mengeong. Ini umum pada kucing tua,” ujar dia.

Pada kebanyakan kasus, imbuh Delgado, mengeong adalah perilaku yang dipelajari. Kucing mengetahui mengeong akan membuat mereka mendapatkan yang diinginkan, baik perhatian maupun makanan.

Respons yang diberikan manusia dapat memperkuat perilaku mengeong dan kucing akan belajar bahwa mengeong adalah cara bagus untuk mengendalikan perilakumu.

“Beberapa pemilik kucing senang mengobrol dengan mereka. Namun, beberapa orang tidak suka dibangunkan pada tengah malam karena kucing yang berisik,” ucap Delgado.

Menurut dia, perhatikan bagaimana kamu menanggapi kucing ketika mereka sedang mengeong. Mungkin kamu dapat memberi kucing hadiah saat sedang diam.

Mengeluarkan suara kicauan atau geletuk

Terkadang, kucing peliharaan akan mengeluarkan suara yang mirip seperti kicauan burung atau menggeletuk seperti sedang kedinginan.

Pakar fonetik dan peneliti suara kucing, dokter Susanne Schotz, mengungkapkan suara-suara ini adalah suara yang diarahkan pada mangsa.

Schotz menjelaskan, vokalisasi ini merupakan bagian dari naluri berburu kucing. Kucing meniru suara yang dikeluarkan mangsanya.

Ketika sedang terpaku suara burung atau serangga, kucing akan mulai berkicau, mencicit, atau menggeletuk sebagai tanggapan.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/02/14/191000276/5-arti-di-balik-perilaku-aneh-yang-ditunjukkan-kucing-peliharaan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke