Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab, Tanda-tanda, dan Cara Merawat Kucing Demam

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya manusia saja, namun ternyata hewan peliharaan seperti kucing pun bisa mengalami demam. Untuk memeriksa kucing tersebut terkena demam atau tidak, Anda bisa memeriksa suhunya.

Seperti yang dilansir dari Web MD, Senin (7/6/2021), suhu normal pada kucing berkisar antara 37,5 derajat hingga 39 derajat celcius. Demam pada kucing terjadi ketika suhu naik di atas 39 derajat celcius.

Meskipun demam dapat membantu dalam memerangi penyakit, demam yang lebih tinggi dari 41 derajat celcius dapat merusak organ.

Hubungi dokter hewan segera jika kucing demam tinggi. Untuk menghindari hal yang lebih buruk, sebaiknya Anda mempelajari tentang penyebab, tanda, dan gejala demam pada kucing, seperti berikut ini.

Penyebab demam pada kucing

Peningkatan suhu tubuh di atas normal disebut hipertermia. Hipertermia yang tidak normal atau tidak teratur pada kucing dapat terjadi karena berada di lingkungan yang sangat hangat atau mengalami peningkatan aktivitas otot.

Namun, demam adalah jenis hipertermia yang spesifik dan teratur. Ini berkembang ketika titik setel meningkat di hipotalamus, bagian otak yang bertindak sebagai termostat tubuh.

Demam biasanya terjadi ketika sistem kekebalan diaktifkan oleh kondisi seperti infeksi bakteri, virus, atau jamur, sebuah tumor,cedera akibat trauma, obat-obatan tertentu, penyakit seperti lupus, dan demam lebih dari dua minggu tanpa alasan yang jelas disebut demam yang tidak diketahui asalnya (FUO).

Tanda-tanda kucing demam

Hal yang patut diketahui adalah penyakit yang menyebabkan demam pada kucing juga dapat menyebabkan perilaku tertentu.

Perilaku ini, yang berkembang pada hewan liar untuk membantu mereka bertahan dari penyakit.

Keadaan demam ini juga dapat untuk melawan penyakit dengan merangsang sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pertumbuhan bakteri dan virus.

Ada beberapa tanda-tanda perilaku kucing jika sedang demam seperti kehilangan selera makan, depresi, kurang energi atau aktivitas, minum berkurang, perawatan diri sendiri berkurang, menggigil atau napas cepat, dan kucing mungkin juga menunjukkan tanda-tanda penyakit spesifik lainnya, seperti bersin, muntah, atau diare.

Tips mengukur suhu tubuh kucing

Satu-satunya cara Anda dapat mengetahui dengan pasti bahwa kucing demam adalah dengan mengukur suhunya.

Termometer rektal pediatrik adalah metode paling akurat untuk mengukur suhu kucing.

Termometer digital lebih aman daripada termometer kaca. Sebab, tidak akan pecah jika Anda menjatuhkannya.

Anda dapat membelinya dari dokter hewan atau di toko obat. Sebelum mulai, keluarkan semua perlengkapan yang Anda perlukan, seperti termometer, pelumas untuk termometer, seperti petroleum jelly, alkohol dan tisu untuk membersihkan termometer, serta camilan kucing.

Kemudian, kocok termometer kaca sehingga air raksa berada di bawah garis 35 derajat celcius. Untuk memeriksa, pegang ke arah lampu dan putar. Untuk menggunakan termometer digital, nyalakan. Lalu lapisi ujung termometer dengan pelumas.

Agar lebih mudah, mintalah seseorang untuk menahan kucing dengan bagian belakang menghadap Anda. Atau jika Anda sendirian, gendong tubuh kucing ke tubuh Anda dengan satu tangan.

Angkat perlahan ekornya dan masukkan termometer secara perlahan ke dalam anus. Putar perlahan termometer dari sisi ke sisi untuk membuat otot rileks. Setelah ini, masukkan termometer sekitar satu inci ke dalam rektum, tetapi jangan dipaksakan.

Kemudian, lepaskan termometer digital saat Anda mendengar bunyi bip. Biarkan termometer kaca di tempatnya selama sekitar dua menit.

Lepaskan dan bersihkan termometer dengan alkohol. Baca suhu, pegang termometer kaca ke cahaya dan putar. Terakhir, berikan kucing Anda hadiah jika kucing Anda tidak muntah.


Perawatan kucing demam

Kucing yang menunjukkan tanda-tanda demam selama lebih dari 24 jam atau demam di atas 39 derajat celcius perlu menemui dokter hewan.

Dokter hewan dapat melakukan tes untuk menentukan sumber demam dan mengambil langkah-langkah untuk mengobati masalah yang mendasarinya. Jika infeksi bakteri adalah sumbernya, antibiotik mungkin diperlukan.

Namun, hal yang perlu diingat adalah jangan pernah memberikan obat kucing tanpa saran dari dokter hewan Anda. Beberapa obat demam, seperti acetaminophen, beracun bagi kucing.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/06/07/072700776/penyebab-tanda-tanda-dan-cara-merawat-kucing-demam-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke