Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Sebaiknya Tidak Lagi Mencuci Piring dengan Tangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan mencuci piring menggunakan tangan di wastafel dapur adalah sebuah hal yang telah lama dilakukan oleh banyak orang di dunia, dan metode ini masih banyak diterapkan hingga saat ini.

Hanya saja, mencuci piring menggunakan tangan tidak lagi relevan dan baik untuk dilakukan pada masa sekarang ini, sehingga lebih baik menggunakan mesin pencuci piring.

Kehadiran mesin cuci piring sendiri telah menjadi solusi dan kemajuan teknologi untuk terus memudahkan kehidupan manusia.

Dilansir dari berbagai sumber, Rabu (23/12/2020), selama memiliki model mesin pencuci piring yang lebih baru, hal itu lebih baik menggunakan mesin cuci piring daripada mencuci dengan tangan.

Selain itu, adalah alasan lain yang perlu kamu ketahui mengapa mencuci piring menggunakan tangan sebaiknya sudah tidak perlu kamu lakukan, berikut di antaranya.

1. Mencuci dengan tangan tidak akan membuat piring lebih bersih

Saat mencuci piring, hal itu lebih baik menggunakan air panas untuk bisa membunuh bakteri dan kuman dari sisa-sisa makanan.

Hanya saja, tidak semua wastafel pencuci piring di rumah semua orang memiliki fasilitas air panas, sehingga kebanyakan menggunakan air dengan suhu normal.

Dan itu tidak akan cukup untuk membersihkan dan membunuh kuman dan bakteri yang ada di piring kotor.

Suhu air harus mencapai 145 derajat Fahrenheit untuk secara efektif membunuh kuman. Sebagian besar pemanas air pun tidak disetel setinggi itu. Tapi mesin pencuci piring modern saat ini telah memiliki kemampuan untuk hal tersebut.

2. Spons itu kotor

Saat mencuci piring menggunakan tangan, kamu pasti memerlukan bantuan spons cuci piring untuk membersihkan noda yang ada.

Akan tetapi, penggunaan spons juga bisa sangat berbahaya, membawa penyakit yang ditularkan melalui makanan, bakteri, dan kuman flu, terlebih spons tersebut sudah lama digunakan dan tak pernah dibersihkan.

Penelitian di Universitas Arizona menemukan bahwa setiap inci persegi spons pencuci piring mengandung sekitar 10 juta bakteri, dan itu jauh lebih menjijikkan daripada dudukan toilet.

Tentu jika kamu tahu akan hal ini, kamu tidak akan membiarkan spons bersentuhan dengan piring yang menampung makananmu.

Meskipun kamu bisa rutin mengganti spons atau untuk membersihkan maupun mendisinfeksi spons, tidak ada yang bisa melakukannya setiap hari. Dan mengapa mengambil risiko?

3. Kamu membuang banyak air

Kecuali saat kamu sedang membilas sesuatu secara aktif, aliran air dari keran wastafelmu sebagian besar tidak terpakai.


Keran air wastafel dapat mengeluarkan air hingga 2,2 galon per menit, sementara mesin pencuci piring model lama bisa menggunakan 15 galon per siklus.

Sementara model mesin pencuci baru bisa hingga 5,5 galon per siklus. Tapi jangan kamu merasa mencuci piring dengan mesin cuci piring itu boros, karena itu bisa digunakan untuk muatan piring dan beragam peralatan makan yang banyak.

"Meskipun mungkin untuk menggunakan lebih sedikit air dengan mencuci piring dengan tangan, itu sangat tidak mungkin," kata Jonah Schein dari EPA.

4. Bisa menimbulkan alergi

Bagi seseorang yang tidak kuat dengan alergi, mencuci piring menggunakan tangan bisa menimbulkan alergi karena banyaknya bakteri dan kuman yang ada.

Dengan mencuci piring menggunakan mesin cuci piring, risiko alergi bisa diminimalisir dan tidak akan memberikan masalah.

5. Kamu membuang banyak waktu

Saat mencuci piring menggunakan tangan, terlebih itu banyak, hal ini tentu bisa menyita waktu dan bisa menjadi pekerjaan yang melelahkan.

Namun, dengan menggunakan mesin pencuci piring, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan sesuatu yang lain dan tidak merasa lelah, karena pada intinya mesin cuci piring hadir untuk memudahkan manusia.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/23/102600576/5-alasan-sebaiknya-tidak-lagi-mencuci-piring-dengan-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke