Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Kompas.com - 04/05/2024, 09:02 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Contohnya adalah ritual yubitsume, di mana seorang anggota memotong sebagian jarinya (biasanya jari kelingking).

Cara ini merupakan bentuk penebusan dosa atau permintaan maaf kepada oyabun atas kesalahannya sendiri atau kesalahan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.

“Kehilangan satu jari karena kesalahan sendiri bisa menjadi sumber rasa malu, sedangkan mengorbankan jari kelingking sebagai pembayaran atas kesalahan bawahan dianggap suatu kehormatan,” jelas Hirosue.

Namun, tradisi ini semakin jarang terjadi. Saat ini anggota mafia Jepang biasanya membayar denda finansial untuk menebus kesalahan mereka.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Pemimpin Yakuza Dijatuhi Hukuman Mati Pengadilan Jepang

Meskipun ritual yubitsume ini mencolok mata, terdapat juga ritual terpenting Yakuza lain yaitu sakazuki.

Ini adalah upacara inisiasi di mana anggota baru berbagi minuman sake dengan bosnya.

Tindakan ini melambangkan adopsi kobun, anggota baru “keluarga” yang dianggap sebagai “putra” oyabun dan bersumpah setia sepenuhnya kepadanya.

“Kelompok Yakuza tersusun dalam hubungan kekeluargaan semu di mana atasan disebut aniki atau kakak laki-laki, saudara laki-laki bos disebut oniisan atau paman, dan istri bos disebut anesan atau kakak perempuan,” jelas Hirosue.

Organisasi-organisasi ini tidak secara resmi memiliki ideologi politik, tetapi mereka cenderung mengidentifikasi diri dengan kelompok sayap kanan dan ekstrem kanan Jepang.

“Ideologi ini menekankan bahwa Jepang sebagai yang paling utama, tradisi samurai, kehormatan, dan masa lalu kekaisaran Jepang yang 'jaya' bergema dalam politik sayap kanan, jadi ada hubungan ideologis,” jelas Martina Baradel, pakar dari Universitas Oxford dalam dunia kejahatan Jepang.

Oleh karena itu, Baradel menambahkan, Yakuza terkadang bekerja sama dengan partai politik konservatif, meskipun mereka biasanya menyangkal adanya hubungan dengan mafia ini untuk menjaga citra bersih mereka.

3. Status hukum dan aktivitas Yakuza

Berbeda dengan organisasi kriminal di belahan dunia lain, Yakuza tidak pernah berstatus ilegal atau terlarang, meskipun berhadapan dengan undang-undang ketat yang semakin membatasi aktivitas mereka.

“Mafia Italia sepenuhnya bersifat rahasia, sedangkan Yakuza ada secara terbuka,” jelas Hirosue.

Institusi kriminal ini mendapatkan hak untuk bebas berserikat yang tercantum dalam Konstitusi Jepang pada pasal 21.

“Selama tidak mengancam keamanan nasional, moralitas, atau ketertiban masyarakat,” catatan dalam akademis tersebut.

Faktanya, hingga akhir abad ke-20, banyak markas Yakuza yang memasang plakat di pintunya dan terdaftar di daftar nomor telepon. Bahkan, anggotanya membagikan kartu nama di rapat seolah-olah mereka adalah karyawan sebuah perusahaan.

Namun, hal ini tidak lagi terjadi. Dalam tiga dekade terakhir, Pemerintah Jepang telah memperketat undang-undang untuk melemahkan pendanaan kelompok kriminal ini.

Pemerintah mengisolasi, menghambat kegiatan, dan mengurangi pengaruh Yakuza terhadap masyarakat.

Meski masih sah menjadi anggota Yakuza, saat ini para anggotanya selalu berada di bawah pengawasan pihak berwenang dalam keadaan semirahasia.

“Ketika seseorang melakukan kejahatan dan diadili, jika dia adalah anggota Yakuza, tindakannya dianggap memiliki pola dan kemudian menerima hukuman yang lebih lama dibandingkan orang lain untuk kejahatan yang sama,” jelas Martina Baradel.

Lalu, apa sebenarnya yang dilakukan organisasi kriminal ini?

Secara tradisional, sindikat Yakuza menjalankan bisnis perjudian, pemerasan seperti mikajime-ryo atau “pembayaran perlindungan”, penagihan utang, pinjaman ilegal, jaringan prostitusi, perdagangan narkoba, dan masih banyak lagi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Ukraina Serang Ossetia Utara di Rusia dengan Drone, 700 Km Jauhnya dari Garis Depan

Global
Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Menhan Swedia Khawatir Insiden di Laut China Selatan Ancam Keamanan Global

Global
Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com