Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Kompas.com - 30/04/2024, 19:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

RAFAH, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/4/2024) mengatakan, pasukannya akan tetap menyerang Rafah dengan atau tanpa gencatan senjata.

Kota Rafah adalah lokasi ratusan ribu warga Palestina berlindung dari perang yang telah berlangsung selama hampir tujuh bulan.

Komentar Netanyahu keluar beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken tiba di Israel untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata .

Baca juga: Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Tampaknya, ini adalah salah satu putaran negosiasi paling serius antara Israel dan Hamas sejak perang 7 Oktober 2023 dimulai.

Kesepakatan sedang dibahas untuk membebaskan sandera, memberikan bantuan kepada masyarakat, dan mencegah serangan Israel ke Rafah.

Sementara itu, komentar Netanyahu mengenai Israel akan memasuki Rafah untuk menghancurkan Hamas terlepas dari hasil kesepakatan gencatan senjata, tampaknya bertujuan menenangkan mitra pemerintahannya yang nasionalis, menurut laporan Associated Press.

Akan tetapi, tidak diketahui apakah komentar tersebut akan berdampak pada kesepakatan dengan Hamas nantinya.

“Gagasan bahwa kita akan menghentikan perang sebelum mencapai semua tujuannya adalah mustahil,” kata Netanyahu, menurut pernyataan dari kantornya.

“Kami akan memasuki Rafah dan melenyapkan batalion Hamas di sana, dengan atau tanpa kesepakatan, untuk mencapai kemenangan total.”

Baca juga:

Netanyahu menghadapi tekanan dari mitra pemerintahannya untuk tidak melanjutkan kesepakatan yang mungkin mencegah Israel menginvasi Rafah, benteng besar terakhir Hamas menurut mereka.

Pemerintahannya bisa terancam jika dia menyetujui kesepakatan tersebut karena anggota kabinet garis keras menuntut serangan ke Rafah.

Netanyahu pada Selasa bertemu salah satu mitranya, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, tetapi kantor menteri tidak mengungkapkan rinciannya.

Dengan separuh lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza berlindung di Rafah, komunitas internasional termasuk sekutu utama Israel yaitu AS memperingatkan bahwa serangan apa pun dapat membahayakan warga sipil.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Perbatasan Rafah, Jalur Penyelamat Warga Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Global
25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

Global
Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Global
Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Global
MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

Global
Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com