Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Kompas.com - 30/04/2024, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Puing-puing dari rudal yang mendarat di kota Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari, berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara.

Ini menurut pemantau sanksi PBB kepada komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan dilihat Reuters pada Senin (29/4/2024).

Dalam laporan setebal 32 halaman tersebut, pemantau sanksi PBB menyimpulkan bahwa puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina, pada tanggal 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 Korea Utara.

Baca juga: Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Hal ini merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata terhadap Korea Utara. 

Secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006. Sanksi tersebut telah diperkuat selama bertahun-tahun.

Laporan Reuters menyebut, tiga pemantau sanksi melakukan perjalanan ke Ukraina awal bulan ini untuk memeriksa puing-puing tersebut dan tidak menemukan bukti bahwa rudal tersebut dibuat oleh Rusia. 

Mereka tidak dapat secara independen mengidentifikasi dari mana rudal itu diluncurkan, atau oleh siapa.

“Informasi mengenai lintasan yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina menunjukkan bahwa rudal tersebut diluncurkan di wilayah Federasi Rusia,” tulis mereka dalam laporan tanggal 25 April kepada komite sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan.

“Lokasi seperti itu, jika rudal tersebut berada di bawah kendali pasukan Rusia, mungkin akan mengindikasikan pengadaan oleh warga negara Federasi Rusia,” kata mereka.

Sumber menambahkan bahwa ini merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata yang diberlakukan terhadap Korea Utara pada tahun 2006.

Baca juga: Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Misi Rusia dan Korea Utara untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan pemantau sanksi tersebut.

AS dan negara-negara lain menuduh Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina, yang mereka serang pada Februari 2022. 

Baik Moskwa maupun Pyongyang membantah tuduhan tersebut. Kedua negara itu tahun lalu berjanji untuk memperdalam hubungan militer.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada bulan Februari, AS menuduh Rusia meluncurkan rudal balistik yang dipasok Korea Utara ke Ukraina setidaknya sembilan kali.

Baca juga: Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Para pemantau PBB mengatakan rudal balistik seri Hwasong-11 pertama kali diuji secara publik oleh Pyongyang pada tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Global
25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

25.000 Kasus Serangan Panas Terjadi pada Maret-Mei di India

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

UPDATE Perang Ukraina Terkini, Rusia Rebut Desa Kecil di Donetsk

Global
Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Hampir 1.000 Pelayat Hadiri Pemakaman Relawan Medis Tempur Ukraina

Global
Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Mediator Tekan Israel-Hamas Segera Setujui Usulan Gencatan Senjata

Global
MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

MI6 Rekrut Pegawai Negara China untuk Jadi Mata-mata Inggris

Global
Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com