Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediator Gaza Berusaha Sepakati Gencatan Senjata Jelang Ramadan

Kompas.com - 10/03/2024, 08:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

RAFAH, KOMPAS.com - Upaya mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza sedang berlangsung.

Ini disampaikan badan intelijen Israel Mossad pada Sabtu (9/3/2024).

Harapan untuk gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan pun kian meredup.

Baca juga: Pakar PBB: Percuma AS Kirim Bantuan ke Gaza jika Tetap Beri Bantuan Militer ke Israel

Dilansir dari Reuters, Kepala Mossad David Barnea bertemu pada Jumat (8/3/2024) dengan mitranya dari AS, Direktur CIA William Burns, untuk mempromosikan kesepakatan yang akan membebaskan para sandera.

Mossad mendistribusikan kabar itu lewat kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Kontak dan kerja sama dengan mediator terus berlanjut dalam upaya mempersempit kesenjangan dan mencapai kesepakatan,” kata Mossad.

Israel dan Hamas, kelompok yang menguasai wilayah kantong Palestina, saling menyalahkan atas kebuntuan pembicaraan menjelang Ramadhan, yang dimulai pada atau sekitar 10 Maret.

Sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa delegasi kelompok itu tidak mungkin melakukan kunjungan lagi ke Kairo pada akhir pekan untuk melakukan pembicaraan.

Mesir, Amerika Serikat dan Qatar telah memediasi negosiasi gencatan senjata sejak Januari.

Kesepakatan terakhir menyebabkan penghentian pertempuran selama seminggu pada November, dimana Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera dan Israel membebaskan sekitar tiga kali lebih banyak tahanan Palestina.

Baca juga: Biden Pesimistis Gencatan Senjata di Gaza Tercapai Sebelum Ramadhan Ini

Hamas menyalahkan Israel atas kebuntuan dalam perundingan gencatan senjata yang lebih lama dan pembebasan 134 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza.

Hamas mengatakan Israel menolak memberikan jaminan untuk mengakhiri perang atau menarik pasukannya dari wilayah tersebut.

Mossad mengatakan Hamas berusaha sekuat tenaga dan bertujuan untuk meningkatkan kekerasan di wilayah tersebut selama bulan Ramadhan.

Baca juga: Netanyahu Akan Gempur Benteng Terakhir Hamas di Rafah

Para pejabat Israel mengatakan bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas kalah, yang tuntutannya disebut Netanyahu sebagai delusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com