Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Ganti Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov

Kompas.com - 04/09/2023, 08:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (3/9/2023) mengumumkan pergantian Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov.

Reznikov, yang ditunjuk tiga bulan sebelum invasi Rusia, memimpin Ukraina bernegosiasi untuk mendapatkan persenjataan modern dari para sekutu.

Pergantian Menhan Ukraina ini diumumkan melalui video pada malam hari, saat serangan balik pasukan Kyiv berlangsung dan upaya melawan korupsi sebagai tanggapan permintaan Uni Eropa.

Baca juga: Jenderal Pemimpin Serangan Balik Ukraina Klaim Pasukannya Terobos Garis Pertahanan Rusia

“Oleksiy Reznikov sudah melalui lebih dari 550 hari perang skala penuh,” kata Zelensky dalam pidato malamnya, dikutip dari kantor berita AFP.

“Saya yakin kementerian memerlukan pendekatan baru dan format interaksi lain baik dengan militer maupun masyarakat luas.”

Zelensky mencalonkan Rustem Umerov, orang Tatar Krimea yang menjadi kepala Dana Milik Negara sejak 2022, untuk menggantikan Reznikov.

“Sekarang Rustem Umerov akan menjadi Kepala Kementerian (Pertahanan),” ujar Zelensky. "Saya berharap parlemen mendukung kandidat ini."

Baca juga:

Reznikov--pengacara berusia 57 tahun dengan sedikit pengalaman militer--merupakan salah satu tokoh paling terkenal dalam perang di Ukraina.

Selama invasi Rusia, Kementerian Pertahanan Ukraina diguncang oleh beberapa skandal korupsi.

Pada Januari 2023, Reznikov tetap mempertahankan pekerjaannya tetapi wakilnya mengundurkan diri setelah Kemenhan Ukraina dituduh menandatangani kontrak pangan dengan harga 2-3 kali lipat dari harga bahan makanan pokok saat ini.

Baca juga: Siasat Rusia Lindungi Jembatan Kerch dari Drone Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Ketika Korea Utara dan Korea Selatan Adu Propaganda dengan Balon...

Global
Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Denmark Tarik Merek Mi Instan dari Korea Selatan karena Terlalu Pedas

Global
Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Asia Catat Jumlah Kematian Dini Tertinggi di Dunia Akibat Polusi Udara

Global
 Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Unik, Buku tentang Pelarangan Buku Dilarang di Sekolah Florida

Global
Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Kesal Dipecat, Karyawan Hapus Server Perusahaan Hingga Rugi Rp 11 Miliar

Global
90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

90 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon Usai Israel Tewaskan Komandan Senior Hezbollah

Global
Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Internasional
Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Kebakaran di Gedung Perumahan Pekerja Kuwait, 41 Orang Tewas

Global
Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Skandal AI Sekolah Victoria, 50 Foto Siswi Direkayasa Tak Senonoh

Global
AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

AS Evaluasi Respons Hamas yang Minta Penghentian Perang Sepenuhnya

Global
Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Ukraina Jatuhkan 24 Drone dan 6 Rudal Rusia, Beberapa Sasar Kyiv

Global
Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Berbagai Cara Rusia Pakai Jalur Rahasia untuk Dapatkan Barang Impor

Internasional
Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Diprotes Tetangga, Apartemen di Jepang Dirobohkan karena Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Global
'Spider-Man' Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

"Spider-Man" Polandia Ditangkap di Argentina Saat Panjat Gedung 30 Lantai

Global
Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah 'Pengorbanan yang Perlu'

Bocoran Percakapan yang Diklaim dari Pemimpin Hamas Sebut Kematian Warga Sipil adalah "Pengorbanan yang Perlu"

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com