Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden China Desak Rusia Menahan Diri terhadap Ukraina

Kompas.com - 22/12/2022, 23:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Rusia bahwa pihak-pihak terkait dengan krisis Ukraina harus tetap rasional dan menahan diri.

Hal itu disampaikan Xi pada Rabu (21/12/2022) kepada mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sebagaimana dilansir Antara.

Xi meminta semua pihak terkait untuk terlibat dalam dialog komprehensif dan mengatasi masalah keamanan bersama melalui cara politik, menurut kantor berita resmi China Xinhua.

Baca juga: 39 Pesawat China Mendekat, Taiwan Langsung Waspada

China menjunjung tinggi objektivitas dan keadilan dan secara aktif mempromosikan pembicaraan damai, kata Xi kepada Medvedev selama pertemuan mereka di Beijing.

Medvedev saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan pemimpin partai Rusia Bersatu yang berkuasa.

Medvedev, yang diundang oleh Partai Komunis China, mengatakan ada alasan krisis Ukraina terjadi dan hal itu sangat rumit.

Dia menambahkan Rusia bersedia untuk menyelesaikan masalah melalui pembicaraan damai, seperti diberitakan oleh Xinhua.

Baca juga: China Ubah Definisi Kematian akibat Covid di Tengah Lonjakan Infeksi

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Beijing telah menahan diri untuk tidak mengecam Moskwa dan menentang sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Barat.

Namun, Xi telah menyatakan keprihatinannya tentang perang di Ukraina dan menyampaikan keberatan atas penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di negara Eropa Timur itu.

Medvedev menyerahkan kepada Xi surat pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mencatat tentang tingkat dialog politik Rusia-China dan kerja sama praktis yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut kantor berita Rusia TASS.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 China: Warga China di Singapura Antre Kirim Panadol untuk Keluarga di Negaranya

Xi mencatat bahwa hubungan China-Rusia telah bertahan dalam ujian perubahan global selama satu dekade terakhir dan kedua negara telah mempertahankan perkembangan tingkat tinggi yang sehat dan stabil.

Dia menambahkan bahwa mengembangkan kemitraan bilateral yang komprehensif adalah pilihan strategis jangka panjang bagi China dan Rusia.

Xi juga mengatakan bahwa Beijing siap bekerja sama dengan Moskwa untuk membuat tata kelola global lebih adil dan setara, yang merupakan sebuah pukulan nyata terhadap tatanan internasional yang dipimpin AS.

Baca juga: Jerman Kirimkan Gelombang Pertama Vaksin Covid-19 BioNTech ke China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com