Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel-Jihad Islam Palestina Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 08/08/2022, 06:19 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

GAZA, KOMPAS.com – Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina bersepakat untuk memulai gencatan senjata pada Minggu (7/8/2022) malam.

Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Mesir itu diharapkan dapat mengakhiri tiga hari konflik intens kedua belah pihak di Gaza.

Dalam perkembangannya, perang roket Israel dan kelompok Islam Jihad Palestina tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak.

Baca juga: Israel Disebut Setujui Gencatan Senjata di Gaza yang Ditengahi Mesir

Ini adalah pertempuran terburuk di Gaza sejak perang 11 hari pada 2021 lalu yang menghancurkan wilayah pesisir Palestina.

Dilansir dari CNN, gencatan senjata antara Israel dan Jihad Islam Palestina secara resmi dimulai pada pukul 23.30 waktu setempat (2030 GMT).

Sebuah pernyataan singkat dari Kantor Perdana Menteri Israel berterima kasih kepada Mesir atas upayanya dalam menengahi gencatan senjata.

Israel memperingatkan bahwa jika gencatan senjata dilanggar mereka akan mempertahankan hak untuk merespons dengan keras.

Pengumuman itu muncul sekitar 50 jam setelah eskalasi dimulai ketika Israel meluncurkan apa yang disebutnya serangan pre-emptive (penangkalan) terhadap target Jihad Islam di Gaza.

Seperti selama eskalasi Gaza sebelumnya, Mesir telah mengambil peran sentral dalam upaya untuk mengakhiri pertempuran antara Israel dan militan Palestina.

Baca juga: Israel Disebut Setujui Gencatan Senjata di Gaza yang Ditengahi Mesir


Terkait perseteruan kali ini, ketentuan perjanjian tidak segera diumumkan. Namun, kantor berita resmi negara Mesir melaporkan bahwa dalam desakan untuk gencatan senjata, Kairo bekerja untuk melihat pembebasan seorang militan Jihad Islam yang ditangkap oleh Israel enam hari lalu.

Selain itu, Mesir ingin memastikan seorang tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel akan dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan medis.

Perjanjian gencatan senjata sebelumnya dilaporkan telah membuat Israel membuat komitmen untuk memudahkan penutupan Gaza.

Hamas, yang tidak ikut serta dalam pertempuran, mengatakan operasi Israel mewakili tahap baru dalam perjuangan kemerdekaan Palestina melawan pendudukan Israel.

Peringatan PBB

Sementara Israel dan Jihad Islam Palestina telah menyetujui gencatan senjata, masing-masing telah memperingatkan yang lain bahwa mereka akan menanggapi dengan keras setiap kekerasan.

Utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wennesland pun menilai situasinya masih sangat rapuh di Gaza.

"Situasinya masih sangat rapuh, dan saya mendesak semua pihak untuk mematuhi gencatan senjata," kata dia dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Anak-anak Tewas Dalam Perang Roket Israel dan Kelompok Jihad Palestina di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com