Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden: Kekerasan Senjata Ubah AS jadi Ladang Pembantaian

Kompas.com - 12/07/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden pada hari Senin (11/7/2022) mengatakan kekerasan senjata telah mengubah situasi sehari-hari di Amerika menjadi "ladang pembantaian".

Dilansir CNN, ini disampaikan Biden menandai berlakunya undang-undang keamanan senjata federal pertama yang signifikan dalam 30 tahun.

Biden mengatakan paket yang ia tandatangani ke dalam hukum merupakan "awal yang penting," tetapi lebih banyak yang perlu dilakukan untuk menekan tingkat penembakan yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Biden: Layanan Kesehatan AS Harus Setujui Aborsi jika Nyawa Calon Ibu Terancam

"Sekarang saatnya untuk menggerakkan kampanye ini karena itulah tugas kita kepada rakyat," kata Biden.

Dia juga menyebut para korban penembakan yang terjadi di AS akhir-akhir ini. Mulai dari keluarga di Buffalo, sekolah di Uvalde, hingga parade di Highland Park.

"Kami berutang nyawa kepada semua keluarga yang diwakili di sini hari ini dan di seluruh negeri ini," ujar Biden.

"Di sekolah kami, tempat ibadah, tempat kerja, toko, festival musik, klub malam, dan banyak tempat sehari-hari lainnya yang berubah menjadi ladang pembantaian," tambahnya.

Baca juga: Tak Ada Normalisasi Arab Saudi-Israel dalam Lawatan Biden

Presiden menjamu korban penembakan massal dari Columbine ke Highland Park di acara Gedung Putih merayakan undang-undang keamanan senjata federal yang ditandatanganinya ke dalam undang-undang bulan lalu.

Undang-undang baru ini adalah undang-undang federal yang paling signifikan untuk mengatasi kekerasan senjata sejak larangan senjata serbu tahun 1994, yang berakhir pada tahun 2004.

Namun Biden mengakui bahwa hukum jatuh terlalu jauh dari apa yang dia dan partainya harapkan, untuk menghentikan frekuensi penembakan yang mengkhawatirkan di AS.

Biden juga terganggu oleh komentar Manuel Oliver, yang putranya tewas dalam penembakan tahun 2018 di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida.

Baca juga: Biden Bela Kunjungan ke Arab Saudi meski Sempat Sebut Putra Mahkota sebagai Paria

Oliver telah mengkritik tindakan pemerintah atas kekerasan senjata dan mengatakan hukum keamanan senjata baru tidak berjalan cukup jauh.

Gedung Putih mengatakan acara tersebut dihadiri para korban penembakan massal dari Columbine, Virginia Tech, Aurora, Tucson, Sandy Hook, Parkland, Santa Fe, Uvalde, Buffalo dan Highland Park, serta "para korban dan anggota keluarga dari aksi kekerasan senjata sehari-hari yang tidak menjadi berita utama nasional."

Anggota kabinet dan pejabat terpilih dari masyarakat yang terkena dampak kekerasan senjata juga hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Adidas Selidiki Dugaan Korupsi Besar Perusahaannya di China

Adidas Selidiki Dugaan Korupsi Besar Perusahaannya di China

Global
Qatar-Mesir Rencanakan Pembicaraan dengan Hamas Terkait Gencatan Senjata di Gaza

Qatar-Mesir Rencanakan Pembicaraan dengan Hamas Terkait Gencatan Senjata di Gaza

Global
Spesies Ikan Baru Mirip Piranha Dinamai Sauron, seperti Karakter di Lord of the Rings

Spesies Ikan Baru Mirip Piranha Dinamai Sauron, seperti Karakter di Lord of the Rings

Global
Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza Selatan Setiap Pagi-Malam, Ini Tujuannya

Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza Selatan Setiap Pagi-Malam, Ini Tujuannya

Global
Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Pantai Pulau Sentosa Singapura Ditutup karena Ada Tumpahan Minyak

Global
China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

China Akan Ambil Panda Wang Wang dan Fu Ni dari Kebun Binatang Adelaide Australia, tapi...

Global
Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Rangkuman Hari Ke-843 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT Swiss Dimulai | Kamala Harris Umumkan Bantuan Rp 24,7 Triliun

Global
Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Khotbah Arafah Diterjemahkan ke 20 Bahasa dan Didengar 1 Miliar Orang, Apa Isinya?

Global
Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Usai Wukuf di Arafah, Jemaah Haji Bermalam di Muzdalifah, Arab Saudi Pastikan Kelancaran

Global
Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Israel Akui 8 Lagi Tentaranya Tewas di Gaza

Global
Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Warga Gaza Sambut Idul Adha 2024 dengan Rasa Lapar dan Penderitaan...

Global
[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

[UNIK GLOBAL] Heboh Mantan Karyawan Hapus Server Perusahaan | Hewan Misterius Muncul Saat Pelantikan Pejabat India

Global
Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Biden dan Trump Sepakati Aturan Debat Pertama Pilpres AS 2024, Termasuk Tak Boleh Bawa Catatan

Global
1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

1,5 Juta Jemaah Haji Menuju Padang Arafah untuk Wukuf di Tengah Cuaca Ekstrem

Global
Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Jet Tempur Swedia Cegat Pesawat Militer Rusia yang Langgar Wilayah Udara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com