Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Pengendalian Senjata AS Akhirnya Dapat Dukungan Bipartisan, tapi…

Kompas.com - 13/06/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

Senator Demokrat Chris Murphy mengatakan bagian "substansial" dari kesepakatan itu telah disepakati oleh para perunding, yang memungkinkan penyusunan undang-undang berlangsung pada hari Senin, kantor berita Reuters melaporkan.

Baca juga: Anggota DPR AS Pamer Pistol saat Sidang Pengendalian Senjata

Kemajuan kecil

Berita itu juga disambut baik oleh beberapa aktivis pengendalian senjata.

"Ini adalah langkah pertama dan sebenarnya lebih dari yang saya kira. Ini adalah kemajuan meskipun kecil," kicau David Hogg, penyintas penembakan sekolah Parkland 2018 dan salah satu pendiri March for Our Lives, gerakan mahasiswa yang berfokus pada pencegahan kekerasan senjata.

"Bahkan jika itu menghentikan satu Parkland, itu sepadan."

"Tentara akar rumput kami siap berjuang mati-matian untuk memastikan itu menjadi undang-undang. 26 tahun tindakan (nihil) federal untuk keamanan senjata tidak dapat diterima," kicau Moms Demand Action, sebuah organisasi advokasi pengendalian senjata.

National Rifle Association of America (NRA) mengatakan akan menanggapi setelah teks lengkap dirilis.

Tetapi dalam keterangan medianya organisasi itu mengatakan akan "terus menentang segala upaya untuk memasukkan kebijakan pengendalian senjata, inisiatif yang mengesampingkan perlindungan proses hukum konstitusional dan upaya mencabut hak fundamental warga negara yang taat hukum untuk melindungi diri mereka sendiri/orang-orang terkasih ke dalam undang-undang ini atau undang-undang lainnya".

Baca juga: Cerita WNI di AS Pasca-penembakan Massal di SD Texas: Takut Melepas Anak ke Sekolah

AS memiliki tingkat kematian senjata api tertinggi di antara negara-negara kaya di dunia. Tetapi, negara ini juga menjadi tempat di mana banyak orang menghargai hak senjata, yang dilindungi oleh Amandemen Kedua Konstitusi untuk "menjaga dan memanggul senjata".

Ini adalah undang-undang keamanan senjata AS pertama yang menerima dukungan bipartisan semacam ini dalam beberapa dekade. Upaya sebelumnya oleh Demokrat untuk memperkuat kontrol telah digagalkan oleh Partai Republik.

Upaya untuk memperketat undang-undang setelah penembakan massal AS sebelumnya di sekolah Sandy Hook di Connecticut terjadi hampir satu dekade lalu.

Saat itu 20 anak-anak dan enam orang dewasa terbunuh, tapi RUU pengendalian senjata AS gagal mendapatkan suara yang diperlukan di Kongres.

Senat, atau majelis tinggi Kongres, saat ini terpecah - dengan 50 Demokrat dan 50 Republik. Rancangan undang-undang harus memiliki 60 suara untuk mengatasi manuver yang dikenal sebagai filibuster.

Sepuluh dari 20 senator yang mengusulkan langkah-langkah pengendalian senjata AS ini berasal dari Partai Republik. Arti proposal memiliki jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi filibuster.

Baca juga: Kronologi Penembakan Massal di SD Texas, Pelaku Kirim Peringatan Online, Sempat Baku Tembak dengan Polisi

Majelis rendah yang dikendalikan Demokrat, Dewan Perwakilan Rakyat, minggu ini memberikan suara melalui serangkaian tindakan yang mengatur penjualan senjata.

Tetapi penolakan Republik di Senat berarti RUU itu memiliki sedikit peluang untuk masuk undang-undang, dan meninggalkan kesepakatan bipartisan yang disepakati pada Minggu (12/6/2022) sebagai satu-satunya harapan realistis bagi langkah-langkah federal untuk mengatasi kekerasan senjata api di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com