Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Lukisan Picasso “Ditemukan” di Rumah Imelda Marcos Usai Putranya Menang Pemilihan…

Kompas.com - 14/05/2022, 13:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

MANILA, KOMPAS.com - Sekilas penampakan diduga lukisan Picasso yang hilang terlihat di rumah Imelda Marcos selama kunjungan putranya, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr, setelah kemenangan pemilihannya.

Penampakan diduga karya maestro seni dunia yang hilang itu memicu spekulasi, di tengah kembali berkuasanya keluarga Marcos di Filipina, setelah pernah menjarah miliaran dollar dari kas negara saat Marcos Senior berkuasa.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Warga Filipina Gembira Anak Diktator Jadi Presiden | PM Inggris Perintahkan Pecat 91.000 PNS

Marcos Jr, putra dan senama mendiang diktator, menang telak dalam pemilihan presiden Senin (9/5/2022), hasil yang mengejutkan mereka yang selamat dari rezim ayahnya.

Gambar yang dirilis oleh keluarga menunjukkan Marcos Jr mengunjungi rumah ibunya, Imelda, yang memajang Femme Couche VI (Reclining Woman VI) Picasso, atau replikanya, di atas sofa.

Tidak jelas apakah lukisan itu, salah satu dari delapan yang ditargetkan untuk disita oleh otoritas anti-korupsi pada 2014, adalah asli.

Tetapi penampakan secara tak terduga karya, yang menggambarkan wanita tanpa busana dalam balut warna biru dan hijau berbaring di tempat tidur oranye dan kuning, menambah ketakutan di dalam negeri.

Dilansir dari Guardian pada Jumat (13/5/2022), sejumlah pihak khawatir keluarga Marcos akan menggunakan kekuatannya yang sekarang meningkat, untuk dengan berani menghambat upaya lebih lanjut memulihkan kekayaannya yang diperoleh secara tidak sah.

Baca juga: Ferdinand Marcos Jr Jadi Presiden Filipina, Ini Respons China dan AS

Kekayaan haram keluarga Marcos

Marcos Sr memimpin pelanggaran hak asasi manusia yang marak selama 20 tahun pemerintahannya.

Tindakan kerasnya termasuk penangkapan, penyiksaan dan pembunuhan lawannya, dan menggunakan kekuasaannya untuk menjarah sebanyak 10 miliar dollar AS (Rp 146 triliun), sampai dia digulingkan pada 1986.

Keluarga Marcos menggelontorkan dana jarahannya ke rekening bank dan real estat di luar negeri, dan menggunakannya untuk perhiasan, karya seni, dan pakaian desainer.

Imelda, ibu negara pemimpin dinasti Marcos saat itu, menjadi terkenal karena koleksi sepatunya yang sangat banyak, sesuatu yang dinilai menjadi simbol ketamakan dan keserakahan keluarga.

Keluarga dan pendukungnya sejak itu berusaha “memulihkan” nama Marcos, dengan disinformasi tentang aturan Marcos Sr yang tersebar luas secara online.

Ruben Carranza, mantan komisaris komisi presidensial untuk pemerintahan yang baik (PCGG), yang dibentuk untuk menyelidiki dan memulihkan kekayaan haram keluarga Marcos, mengatakan tidak jelas apakah lukisan itu Picasso asli.

Baca juga: Korban Era Marcos Senior Ungkap Kekhawatiran atas Naiknya Putra Diktator Filipina ke Puncak Kekuasaan

“Nyonya Marcos memiliki kebiasaan membeli lukisan palsu, serta meminjamkan lukisan palsu untuk dipajang,” kata Carranza.

Tetapi dia menambahkan: “Fakta bahwa dia sekarang memajangnya tidak hanya menunjukkan kepalsuan Nyonya Marcos – tetapi itu menunjukkan kepalsuan dan kemewahan yang dia pikir bisa diperlihatkan untuk dilihat orang Filipina … Itu mengatakan sesuatu yang lebih buruk.”

Dia menambahkan: “Ini menunjukkan sikap yang benar-benar tidak peduli untuk orang Filipina. Mereka tidak hanya sekarang dituntut untuk percaya bahwa (keluarga Marcos) memiliki emas.”

“Sekarang, mereka membuat warga percaya, sekali lagi, bahwa mereka memiliki begitu banyak kekayaan sehingga mereka dapat menampilkannya kapan pun mereka mau,” kata Carranza.

Bahan sitaan

Selama bertahun-tahun, ada spekulasi online bahwa keluarga Marcos memiliki sejumlah besar emas, yang diberikan kepada Marcos Sr oleh keluarga kaya sebagai pembayaran untuk bertindak sebagai pengacara mereka.

Menurut “cerita”, emas itu akan dibagikan kepada orang-orang jika keluarga itu kembali berkuasa.

Baca juga: Korban Era Marcos Senior Ungkap Kekhawatiran atas Naiknya Putra Diktator Filipina ke Puncak Kekuasaan

Marcos Jr telah meremehkan atau menyangkal pelanggaran yang terjadi di Filipina di bawah ayahnya.

Sebagai presiden, dia akan memiliki kekuasaan untuk menunjuk komisaris PCGG, memberinya pengaruh besar atas badan yang dibentuk untuk memulihkan kekayaan keluarga Marcos sendiri.

PCGG dilaporkan telah mengambil sekitar 5 miliar dollar AS, sementara 2,4 miliar dollar AS lebih lanjut masih terjebak dalam proses litigasi, dan lebih banyak lagi yang hilang, menurut laporan baru-baru ini.

Lukisan Picasso seharusnya telah disita oleh pemerintah pada 2014, tetapi mantan komisioner pemerintahan Andres Bautista, mengatakan kepada situs berita Rappler yang didirikan oleh pemenang hadiah Nobel perdamaian Maria Ressa, bahwa dia yakin barang itu palsu.

“Secara pribadi saya tahu bahwa apa yang kami sita adalah palsu. Itu kain terpal jadi masih bersama mereka,” katanya kepada situs tersebut.

Baca juga: Marcos Jr Klaim Menang Pilpres Filipina: Nilai Saya Bukan dari Leluhur, tapi Tindakan

Keluarga Marcos terus menghadapi lusinan kasus pengadilan atas kekayaan jarahan mereka. Imelda mengajukan banding terhadap hukuman pidana 2018 atas tujuh tuduhan korupsi.

Juru bicara Marcos Jr, Vic Rodriguez, tidak menjawab ketika ditanya dalam konferensi pers untuk mengklarifikasi apakah karya seni yang dipamerkan di rumah Marcos itu asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com