Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-43 Serangan Rusia ke Ukraina, Mariupol Masih Jadi Fokus Utama Moskwa, AS Kirim Senjata Lagi

Kompas.com - 08/04/2022, 06:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-43 pada Kamis (7/4/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Ukraina meningkatkan seruan untuk sanksi keuangan yang cukup melumpuhkan agar memaksa Moskwa mengakhiri perang.

Sementara itu, sejumlah pejabat Ukraina bergegas mengevakuasi warga sipil dari kota-kota di timur sebelum Rusia melancarkan serangan besar di sana.

Berikut rangkuman invasi Rusia ke Ukraina hari ke-43, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Harap Anggota G20 Jadi Solusi

Pertempuran

Menduduki Marioul masih menjadi fokus utama pasukan Rusia. Moskwa juga masih memblokade dan membombardir Kharkiv.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia telah mengalami kerugian yang signifikan di Ukraina.

AS akan mengirim sistem senjata baru ke Ukraina setelah para menteri luar negeri NATO setuju untuk mempercepat pengiriman senjata.

Baca juga: WHO Persiapkan Penyelidikan Serangan Kimia di Ukraina

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memperingatkan perang yang bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Sedikitnya 160.000 warga sipil terjebak di Mariupol tanpa listrik dan dengan sedikit makanan atau air mengalir.

Wali Kota Mariupol menyebutkan jumlah korban tewas warga sipil di kota itu sekitar 5.000 jiwa. Reuters tidak dapat memverifikasi angka-angka tersebut.

Sebanyak 4.892 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan. Ukraina berharap untuk membuka 10 koridor kemanusiaan.

Baca juga: Lukashenko: Tidak Ada Kesepakatan Soal Konflik Ukraina di Belakang Belarus

Diplomasi dan Ekonomi

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Majelis juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis hak asasi manusia dan kemanusiaan yang sedang berlangsung di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Kyiv memberi Moskwa rancangan kesepakatan damai yang berisi elemen "tidak dapat diterima" yang menyimpang dari proposal sebelumnya.

Utusan Uni Eropa akan menyetujui larangan batu bara Rusia yang tidak akan berlaku penuh sampai pertengahan Agustus.

Baca juga: Intel Jerman Sadap Percakapan Pasukan Rusia Bunuh Warga Sipil Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Setiri Mobil Limosin, Ajak Kim Jong Un Jalan-jalan di Pyongyang

Putin Setiri Mobil Limosin, Ajak Kim Jong Un Jalan-jalan di Pyongyang

Global
Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Internasional
Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Global
Ekuador Mati Listrik Senegara

Ekuador Mati Listrik Senegara

Global
Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Global
Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

Global
Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Global
11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

Global
Strategi 'Landak', Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Strategi "Landak", Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Global
Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Global
Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Global
Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Global
Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Global
China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com