Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Perketat Aturan untuk Perusahaan Manajemen Influencer

Kompas.com - 18/03/2022, 12:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – China akan memperketat pengaturan terhadap perusahaan-perusahaan yang mengelola para pesohor media sosial atau biasa disebut influencer.

“Negeri Panda” bakal "memperbaiki" perusahaan-perusahaan manajemen influencer yakni multi-channel network (MCN) sebagai sebagai bagian dari rencana "ruang siber bersih" sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (17/3/2022).

Wakil Direktur Cyberspace Administration of China (CAC) Sheng Ronghua mengatakan, yang meenjadi fokus dalam langkah tersebut mencakup “perbaikan” perusahaan-perusahaan MCN, video pendek, live streaming, serta menindak rumor internet.

Baca juga: Terkait Isu China Akan Bantu Militer Rusia, Biden Segera Kontak Xi Jinping, Beri Peringatan Keras

Pada 2020, konsultan penelitian iiMedia Research mengatakan, di China ada lebih dari 28.000 MCN yang cenderung mengelola banyak influencer media sosial.

Para influencer tersebut dan perusahaan mereka telah berada di bawah pengawasan ketat dalam beberapa bulan terakhir atas sejumlah seperti penghindaran pajak.

Pesohor media sosial bernama Viya, dengan nama asli Huang Wei, didenda 1,34 miliar yuan pada Desember 2021 karena menyembunyikan pendapatan pribadi dan beberapa pelanggaran lainnya pada 2019 dan 2020.

Perusahaan-perusahaan MCN berada di belakang dari 40 persen akun-akun yang memiliki lebih dari 10 juta pengikut di platform media sosial utama China menurut Zhang Yongjun, seorang pejabat CAC.

Baca juga: Dubes China: Kedaulatan dan Integritas Teritorial Semua Negara, Termasuk Ukraina, Harus Dihormati

Zhang menambahkan, regulasi-regulasi di masa depan akan menargetkan perusahaan- perusahaan MCN yang influencer-nya memproduksi konten yang dianggap berbahaya bagi masyarakat.

“Kekacauan online tentu terkait dengan pengelolaan platform situs web, tetapi ada juga tingkat korelasi yang besar dengan agensi MCN,” kata Zhang.

Dia bahkan menambahkan bahwa beberapa agensi menghasut konfrontasi antara pengguna media sosial, memproduksi materi pornografi, menghipnotis materi hiburan, dan mempromosikan "nilai-nilai yang salah" dalam berbagai bidang.

Zhang kemudian membuat daftar langkah-langkah baru yang akan menargetkan perusahaan-perusahaan tersebut dengan hukuman yang lebih keras.

Baca juga: China Dukung Iran Pertahankan Haknya Terkait Sanksi Nuklir

Beberapa hukuman itu seperti melarang mereka memproduksi influencer anak-anak dan mengunggah konten homogen secara online secara massal.

Regulator juga menuntut agar influencer mencantumkan perusahaan MCN mereka dengan jelas di akun media sosial mereka.

CAC juga akan membuat saluran pelaporan khusus bagi pengguna media sosial untuk "mengawasi" perusahaan-perusahaan itu.

"Regulasi MCN tidak berarti bahwa kami ingin membunuh mereka, tetapi kami berharap mereka akan dijalankan secara legal dan terstandardisasi," kata Zhang.

Dia juga menambahkan bahwa CAC akan segera merilis aturan terperinci untuk mengatur produksi konten.

Baca juga: Serbuan Omicron Kian Ganas, China Tambah Tempat Tidur Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com