Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Serang Ukraina, Warga Kiev Panik Melarikan Diri, Serbu ATM, dan Jalanan Macet

Kompas.com - 24/02/2022, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

KIEV, KOMPAS.com - Suara ledakan bom di pinggiran ibu kota Ukraina, Kiev, dan bunyi sirene yang dipicu oleh invasi Rusia skala penuh ke negara itu telah membuat penduduk kota Kiev panik dan melarikan diri demi keselamatan.

Pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat, antrean panjang mobil terbentuk dari pusat kota menuju berbagai pintu keluar dari Kiev.

Menurut laporan media lokal, orang-orang di sana juga tampak berlindung di stasiun bawah tanah kota dan tempat-tempat aman lainnya.

Baca juga: Diserang Rusia, Persenjataan Ukraina Masih Kalah Jauh Meski Disuplai Barat

Andrew Simmons dari Al Jazeera melaporkan dari Kiev, dengan mengatakan bahwa tepat setelah pukul 5 pagi waktu setempat (03:00 GMT), hotel tempat dia menginap sedikit bergetar akibat suara ledakan.

“Mereka tidak berada di pusat kota. Mereka berada di kejauhan. Langit menjadi oranye dan merah dan 15 detik kemudian Anda akan mendengar ledakan sehingga awalnya agak jauh. Kemudian semakin dekat dan kami mendengar laporan ledakan di seluruh negeri,” kata Simmons.

Dia melaporkan, orang-orang awalnya hanya panik dan berlari mencari perlindungan di beberapa tempat dan tersiar kabar dari Presiden Ukraina bahwa Rusia sedang menyerang . Presiden berkata, 'tolong tetap tenang'.

Simmons juga mengatakan bahwa saat ini ada suasana yang sangat menakutkan di pusat kota Kiev.

“Itu karena kami tidak yakin apakah pasukan lapis baja menuju ke arah ini,” tambahnya.

Koresponden outlet berita Ukraina melaporkan bahwa kemacetan lalu lintas terbentuk dari pusat kota Kiev menuju Zhytomyr dan pintu keluar lainnya dari kota pada pukul 6 pagi waktu setempat (04:00 GMT).

Baca juga: Ukraina Minta Turki Tutup Jalur ke Rusia di Laut Hitam!

Pemerintah setempat sendiri sebenarnyatelah mendesak warga Kiev untuk tinggal di rumah.

"Setiap orang yang tidak terlibat dalam pengoperasian infrastruktur kritis dan pendukung kehidupan kota, tetap di rumah dan bersiap untuk mengikuti tempat perlindungan ketika sirene menyala," kata Administrasi Negara Kota Kiev dalam pesan resminya melalui saluran telegram.

Warga berbondong ke ATM

Orang-orang berpelukan saat seorang wanita dengan koper menggunakan smartphone-nya di luar stasiun metro di Kiev, Ukraina, Kamis (24/2/2022).Daniel Leal/AFP via Al Jazeera Orang-orang berpelukan saat seorang wanita dengan koper menggunakan smartphone-nya di luar stasiun metro di Kiev, Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Iliya Kusa, seorang analis hubungan internasional di Ukrainian Institute for the Future, mengatakan kepada Al Jazeera dari Kiev bahwa fakta bahwa orang-orang meninggalkan Kiev sebagian benar tetapi itu bukan gelombang panik.

“Situasi di Kiev, tempat saya berada sekarang, kurang lebih stabil. Tidak ada kepanikan, tidak ada masalah kritis saat ini. Angkutan umum beroperasi seperti biasa. Satu-satunya hal yang berubah sebenarnya adalah sekolah, universitas, dan taman kanak-kanak ditutup dan rumah sakit dalam keadaan siaga tinggi sejak parlemen memberlakukan darurat militer,” kata dia.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina dan Perekonomian Global


“Namun, saya perhatikan banyak orang yang berusaha mendapatkan uang dari ATM. Ada antrian di sana dan sekelompok orang segera pergi ke toko untuk membeli produk dasar. Selain itu, semuanya baik-baik saja,” tambah Iliya.

Menurut dia, ada juga kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama yang mengarah ke luar kota.

“Saya tidak bisa menilai jumlah orang yang mencoba meninggalkan kota tapi tentu saja, ada beberapa orang yang ingin meninggalkan Kiev,” terang dia.

Presiden Rusia Vladimir Putin seperti diketahui telah mengumumkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada Kamis pagi, memberitahu pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan memperingatkan setiap pasukan yang mengganggu akan menghadapi konsekuensinya.

Dia mengklaim operasi itu untuk melindungi warga sipil di Ukraina.

Militer Rusia mengatakan pertahanan udara dan pangkalan Ukraina telah dihancurkan sementara banyak bandara sipil dibom.

Separatis di Ukraina timur juga mengatakan mereka telah mengambil alih beberapa kota.

Tank-tank terlihat datang dari Krimea yang diduduki Rusia dan melintasi perbatasan dari Belarus. Ukraina mengatakan angkatan udaranya telah menembak jatuh beberapa pesawat Rusia di timur.

Ada laporan di media Ukraina bahwa pasukan Rusia telah mendarat di kota pelabuhan timur Odesa dan Mariupol. Kondisi ini pun dikhawatirkan menjadi perang dunia 3.

Baca juga: Diserang Rusia, Persenjataan Ukraina Masih Kalah Jauh Meski Disuplai Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com