Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Tren di Thailand Konsumsi Cumi-cumi Hidup “Squid Shots”, Pemerintah Ingatkan Bahayanya

Kompas.com - 15/02/2022, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber thethaiger

BANGKOK, KOMPAS.com – Konsumsi sajian “Squid Shots” berupa cumi-cumi hidup yang dimasukkan ke dalam gelas berisi saus pedas dilaporkan sedang tren di Thailand.

Diberitakan The Thaiger, Sabtu (12/2/2022), Squid Shots telah menjadi tren makanan baru di Thailand.

Praktik konsumsi cumi-cumi saat masih menggeliat ini telah dilakukan oleh banyak orang dan tersebar di TikTok dan berbagai media sosial lainnya.

Baca juga: Imbauan Otoritas Thailand saat Valentine: Sebaiknya Pakai Masker dan Kondom saat Berhubungan Seks

Squid Shots disajikan dengan cara cumi-cumi dimasukkan ke dalam gelas berisi saus sambal pedas dan asam.

Untuk mengonsumsinya, beberapa orang memilih membiarkan cumi-cumi itu berada di dalam saus selama beberapa menit, membiarkan hewan laut tersebut terendam lebih lama dalam bumbu atau saus.

Hal itu pun pada akhirnya bisa membuat cumi-cumi pada akhirnya mengeluarkan tinta di dalam gelas.

Sedangkan beberapa orang lain lebih memilih mengonsumsi cumi-cumi dalam sajian Squid Shots tidak lama setelah memasukkanya ke dalam saus.

Jika cumi-cuminya kecil, beberapa orang bahkan bisa memakannya secara utuh.

Imbauan Pemerintah Thailand soal Squid Shots

Kementerian Kesehatan Thailand dilaporkan telah merespons fenomena konsumsi Squid Shots oleh warganya.

Baca juga: Potret Hidup Pria Beristri 8 di Thailand, Bagi Tugas hingga Jatah Tidur bareng Suami

Kementerian Kesehatan Thailand memperingatkan warganya bahwa apa yang disebut Squid Shots ini bisa berbahaya bagi kesehatan.

Dikutip dari The Thaiger, Direktur Jenderal Department of Disease Control (DDC) Thailand, Suwanchai Wattanayingcharoenchai, mengatakan cumi-cumi mentah dapat mengandung Vibrio parahaemolyticus.

Vibrio parahaemolyticus adalah bakteri yang ditemukan di lingkungan laut yang dapat menyebabkan gastroenteritis akut dengan gejala diare dan muntah jika dikonsumsi.

Dia memperingatkan bahwa keracunan makanan yang parah dari makan cumi mentah kemudian dapat menyebabkan kolitis ulseratif.

Kolitis ulseratif adalah penyakit kondisi jangka panjang atau kronis di mana rektum dan usus besar meradang.

Selain itu, cumi-cumi dan makhluk laut lainnya dapat membawa parasit yang juga dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan reaksi lain jika dimakan mentah oleh manusia.

Pihak berwenang menjelaskan bahwa cara terbaik untuk memakan cumi-cumi dengan aman adalah dengan memasak cumi-cumi terlebih dahulu.

Baca juga: Setelah Panggang Daging Harimau di Hutan, 4 Pria Ini Akhirnya Menyerahkan Diri

Disarankan bahwa makanan harus dimasak setidaknya 70 derajat Celcius selama 2 menit.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Thailand menambahkan bahwa bahan-bahan harus bersih dan dicuci bersih sebelum dimasak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Sejarah, Kekuatan, Peran, dan Pengaruh Kelompok Hezbollah

Internasional
Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Global
Ekuador Mati Listrik Senegara

Ekuador Mati Listrik Senegara

Global
Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Global
Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

Global
Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Global
11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

Global
Strategi 'Landak', Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Strategi "Landak", Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Global
Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Global
Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Global
Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Global
Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Global
China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

Global
Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com