NASA mengatakan bahwa mereka menganalisis anggaran ISS setiap tahun dan akan terus memperbaiki estimasi penghematannya.
Laporan ini diterbitkan oleh NASA setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan komitmen untuk memperpanjang kegiatan stasiun ruang angkasa hingga 2030.
Namun, perpanjangan itu masih membutuhkan dukungan dari para mitra internasional, termasuk Rusia, dan pendanaan untuk ISS saat ini hanya disetujui oleh Kongres AS hingga 2024.
Baca juga: Miliarder Jepang Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa dengan Roket Rusia
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia Interfax pada Desember 2021, kepala program ruang angkasa Rusia Dmitry Rogozin mengindikasikan kesediaan untuk bekerja dengan NASA setelah 2024.
"Tindakan berbicara lebih lantang daripada kata-kata," katanya. "Tahun ini kami telah mengirim modul Nauka baru ke ISS, yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya 10 tahun."
Sang kepala Roscosmos juga mengeluh bahwa sanksi AS terhadap Rusia merugikan industri ruang angkasa negara itu, dan sebelumnya ia pernah mengatakan bahwa Rusia dapat mengakhiri partisipasinya dalam program ISS jika sanksi tidak dicabut.
AS dan mitra-mitranya di Barat telah mengancam akan menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia jika mereka menginvasi Ukraina, meskipun bentuk pasti sanksi tersebut belum diketahui.
Rusia sebelumnya mengatakan bahwa ISS tidak akan mampu berfungsi setelah 2030 karena kelelahan struktural, dan memperingatkan bahwa peralatan usang dapat menyebabkan kegagalan yang "tidak dapat diperbaiki".
Baca juga: Akui Hancurkan Satelit, Rusia Bantah Bahayakan Stasiun Luar Angkasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.