LIMA, KOMPAS.com - Sebuah mumi yang diperkirakan berusia antara 800-1.200 tahun ditemukan oleh para arkeolog di Peru, di situs dekat ibu kota Lima.
Para peneliti dari Universitas Nasional San Marcos menemukan mayat yang diawetkan di bawah tanah di tengah alun-alun kota di situs arkeologi Cajamarquilla, sekitar 25 kilometer dari Lima.
Mumi itu diikat dengan tali dan dengan tangan menutupi wajahnya, menurut para peneliti adalah tradisi pemakaman di Peru selatan.
Baca juga: 15 Keajaiban Mumi dari Seluruh Dunia dari Xin Zhui China hingga Ramses II Mesir
Dari perkiraan usianya, mumi ini berasal dari zaman pra-Hispanik, bahkan mendahului peradaban Inca yang mendirikan benteng Machu Picchu paling terkenal di Peru pada abad ke-15.
"Penemuan ini memberi cahaya baru pada interaksi dan hubungan di masa pra-Hispanik," kata Pieter Van Dalen Luna, salah satu arkeolog yang memimpin penggalian, dikutip dari CNN, Selasa (30/11/2021).
Dia mengatakan kepada CNN, mumi itu kemungkinan besar adalah pemuda berusia 25-30 tahun yang datang dari pegunungan ke Cajamarquilla, yang sebelumnya merupakan pusat komersial ramai di era pra-Columbus.
Penggalian dimulai pada pertengahan Oktober dengan tim terdiri dari 40 orang yang dipimpin oleh Van Dalen Luna dan rekan arkeolog Yomira Huamán Santillan. Penemuan itu mengejutkan, karena mereka tidak mencari mumi.
"Seluruh tim sangat senang karena kami tidak mengira ini akan terjadi," kata Huaman kepada CNN. "Kami tidak menyangka akan membuat penemuan penting seperti ini."
Temuan tak terduga lainnya adalah beberapa moluska laut di luar makam mumi, yang menurut Van Dalen Luna tidak biasa mengingat Cajamarquilla berjarak sekitar 25 kilometer dari pantai.
“Setelah jenazah dikubur, ada acara dan kegiatan berkelanjutan,” terang Van Dalen Luna.
"Artinya, keturunan mereka terus datang kembali selama bertahun-tahun dan menempatkan makanan dan persembahan di sana, termasuk moluska."
Baca juga: Rahasia Cantik Mumi Xin Zhui dari China Kuno, Beda dari Mesir Punya
Tulang llama juga ditemukan di luar makam, dan menurut Van Dalen Luna hewan tersebut biasa dimakan oleh orang-orang pada waktu itu dan potongan daging llama akan dipersembahkan kepada orang meninggal.
Penemuan-penemuan membuat para peneliti menyimpulkan mumi tersebut bukan warga biasa, tetapi kemungkinan orang penting dalam masyarakat kontemporer.
"Fakta menemukan mumi dengan ciri-ciri ini di tengah alun-alun memperjelas bahwa ini adalah seseorang dengan status tinggi," kata Van Dalen Luna, menambahkan bahwa dari opsi-opsi lain, orang yang dimaksud bisa jadi adalah pedagang terkemuka.
Tim sekarang akan melakukan analisis khusus lebih lanjut termasuk penanggalan karbon, yang akan memungkinkan mereka mempersempit periode waktu di mana orang tersebut hidup dan rincian lebih lanjut tentang identitas mereka.
Beberapa mumi sebelumnya telah ditemukan di Peru dan tetangga Chile, dan banyak yang berusia lebih dari 1.000 tahun.
Baca juga: Mesir Pamerkan 100 Peti Mati Kuno Sebagian Berisi Mumi Berusia 2.500 Tahun, Ini Penampakannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.