Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Berambisi “Hijaukan” Industrinya Lewat Rencana 5 Tahun

Kompas.com - 03/12/2021, 16:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China meluncurkan rencana lima tahun terbarunya yang ditujukan untuk "pengembangan hijau" di sektor industrinya.

Rencana tersebut merupakan salah satu upaya China untuk memenuhi janjinya dalam menurunkan emisi karbon dan polutan.

Selain itu, rencana tersebut juga bakal mempromosikan industrinya yang sedang berkembang sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: China Akhirnya Mengizinkan Pesawat Boeing 737 Max Mengudara Lagi

Reuters melaporkan, “Negeri Panda” adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia. Dan Beijing berjanji untuk bertujuan mencapai netral karbon pada 2060.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China juga menegaskan kembali target pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 18 persen pada 2025.

Kementerian tersebut juga mengatakan akan secara ketat mengontrol kapasitas di sektor baja, semen, aluminium, dan lainnya.

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China menambahkan, konsumsi energi bersih juga akan ditingkatkan.

Baca juga: Kepala MI6 Peringatkan Jebakan Utang China, Bagaimana dengan Indonesia?

Akan didorong juga penggunaan energi alternatif seperti energi hidrogen, biofuel, dan bahan bakar yang berasal dari sampah untuk industri baja, semen, kimia dan lainnya.

Selain itu, sumber daya mineral di dalam negeri seperti bijih besi juga akan dieksploitasi secara “rasional”.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping pada Oktober juga menegaskan negaranya tak mau lagi membangun proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara baru di luar negeri.

Meski tidak memberikan rincian lebih lanjut, pernyataan tersebut dapat secara signifikan membatasi investasi PLTU batu bara "Negeri Panda" di negara berkembang.

Baca juga: China Protes Pengeboran dan Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara

Janji tersebut dianggap menegaskan China dalam memerangi perubahan iklim sebagaimana dilansir Reuters.

Kala itu, dia juga mengulangi janjinya bahwa China akan mencapai “netral karbon” sebelum 2060.

Sebelumnya, Beijing memang di bawah tekanan diplomatik untuk mengakhiri pembiayaan proyek PLTU batu bara di luar negeri.

Pasalnya, investasi China dalam PLTU batu bara di luar negeri bakal semakin membuat dunia semakin kesulitan mencapai Kesepakatan Paris untuk mengurangi emisi karbon global.

Baca juga: Aturan Baru Driver Ojol di China, Pengemudi Akan Dapat UMR dan Jaminan Asuransi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com