KOMPAS.com - Sosok ini dikenal sebagai Panini. Dia dalah seorang ahli tata bahasa Sansekerta yang berjasa dalam dunia kebahasaan.
Panini disebut sebagai sosok pertama yang merumuskan teori fonetik, fonologi, dan morfologi yang komprehensif dan ilmiah.
Dilansir laman Maths History, Panini lahir di Shalatula, sebuah kota dekat Attock di sungai Indus di Pakistan sekarang, kisaran abad ke-4 hingga ke-7 SM.
Baca juga: Kunto Aji Siapkan Nama dari Bahasa Sansekerta untuk Putranya
Dia adalah salah satu orang yang paling inovatif dalam seluruh perkembangan pengetahuan.
Sansekerta yang didalaminya adalah bahasa sastra klasik Hindu India dan Panini dianggap sebagai pendiri bahasa dan sastra.
Kata "Sansekerta" sendiri berarti "lengkap" atau "sempurna" dan dianggap sebagai bahasa ilahi, atau bahasa para dewa.
Sebuah risalah yang disebut Astadhyayi adalah karya utama Panini.
Ini terdiri dari delapan bab, masing-masing dibagi menjadi seperempat bab. Dalam karya ini Panini membedakan antara bahasa teks suci dan bahasa komunikasi biasa.
Panini memberikan aturan produksi formal dan definisi untuk menggambarkan tata bahasa Sansekerta.
Dimulai dengan sekitar 1700 elemen dasar seperti kata benda, kata kerja, hingga vokal, konsonan.
Konstruksi kalimat, kata benda majemuk, dan lain-lain, dijelaskan sebagai aturan berurutan yang beroperasi pada struktur yang mendasarinya--cara yang mirip dengan teori modern.
Dalam banyak hal konstruksi bahasa, teori Panini mirip dengan cara fungsi matematika.
Baca juga: Kajian Linguistik Forensik Bantu Kawal Demokratisasi di Ruang Digital
Dia membangun hampir seluruh struktur bahasa Sansekerta, yang bentuk umumnya hampir tidak berubah selama dua ribu tahun ke depan.
Konsekuensi tidak langsung dari upaya Panini untuk meningkatkan fasilitas linguistik bahasa Sansekerta menjadi jelas dalam karakter literatur ilmiah dan matematika.
Panini harus dianggap sebagai pelopor teori bahasa formal modern yang digunakan untuk menentukan bahasa komputer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.