Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban telah Bersiap Ambil Kendali Bandara Kabul Jelang Tenggat Waktu Evakuasi

Kompas.com - 29/08/2021, 18:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Taliban bersiap untuk mengambil kendali bandara Kabul dari AS, kata Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, ketika tenggat waktu penarikan pasukan dan evakuasi kurang sebentar lagi, 31 Agustus 2021.

Taliban mengerahkan pasukan tambahan di luar bandara Kabul untuk mencegah kerumunan besar setelah terjadinya serangan bom bunuh diri pada Kamis (26/8/2021).

Pos pemeriksaan tambahan bermunculan di jalan menuju bandara Kabul, dengan beberapa milisi menggunakan Humvee dan kacamata penglihatan malam yang dirampas dari pasukan keamanan Afghanistan.

Baca juga: Hanya Dibantu Awak Pesawat Evakuasi, Pengungsi Afghanistan Lahirkan Bayi di Ketinggian 30.000 Kaki

Taliban juga telah mendorong warga Afghanistan untuk tinggal, menjanjikan amnesti bahkan kepada mereka yang memerangi kelompok militan itu selama pendudukan Barat. 

Taliban lalu mengatakan penerbangan komersial akan dilanjutkan setelah penarikan AS, tetapi tidak jelas apakah maskapai penerbangan akan bersedia menawarkan layanan.

AS dan sekutunya mengatakan mereka akan terus memberikan bantuan kemanusiaan melalui PBB dan mitra lainnya, tetapi keterlibatan yang lebih luas - termasuk bantuan pembangunan - kemungkinan akan bergantung pada apakah Taliban memenuhi janji mereka tentang pemerintahan yang lebih moderat.

Melansir Al Jazeera pada Sabtu (28/8/2021), militer AS telah menarik sebagian pasukannya serta menyerahkan pos penjagaan kepada Taliban di perimeter luar bandara Kabul dan di beberapa posisi di dalam bandara, sebelum tenggat waktu penarikan pasukan asing pada 31 Agustus.

Jumlah pasukan AS sekarang turun menjadi 4.000, dari puncak 5.800 dalam sepekan terakhir.

Baca juga: Taliban Siapkan Kabinet Baru Jelang Berakhirnya Evakuasi di Afghanistan

Saat ini, sebagian besar sekutu AS telah menyelesaikan penerbangan evakuasi mereka, seperti Inggris yang mengakhiri evakuasi pada Sabtu (28/8/2021).

Perdana Menteri Boris Johnson berjanji untuk melakukan berbagai cara lain untuk menyelamatkan mereka yang tertinggal.

Para pemimpin Barat mengakui bahwa penarikan pasukan mereka, berarti meninggalkan beberapa warga mereka dan banyak penduduk setempat yang telah membantu militer mereka selama bertahun-tahun.

Mereka berjanji untuk mencoba bernegosiasi terus dengan Taliban untuk mengizinkan sekutu lokal barat pergi setelah tenggat waktu 31 Agustus.

Saat telah ditinggal para sekutunya, AS berencana untuk tetap mempertahankan penerbangan selama 24 jam sampai batas waktu berakhir.

Menurut angka pemerintah AS, operasi pengangkutan udara telah berhasil mengevakuasi 112.000 warga Afghanistan dan negara asing sejak 14 Agustus.

Sementara, sebanyak 117.500 orang sejak evakuasi pada akhir Juli saat malam Taliban merebut Afghanistan.

Baca juga: Berhasil Evakuasi, Dua Atlet Afghanistan Tetap Wakili Negaranya di Paralimpiade Tokyo 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com