Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Waktu Evakuasi Pasukan AS dan Sekutu di Afghanistan di Tengah Ancaman Taliban

Kompas.com - 24/08/2021, 07:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

Namun, Biden juga akan mengambil pendekatan untuk menentukan apakah akan memperpanjangnya waktu evakuasi.

Sebelumnya, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, "Fokus kami adalah menyelesaikan ini pada akhir bulan."

Jika komandan di lapangan mengatakan perpanjangan diperlukan, itu akan diteruskan ke Presiden Biden. Namun, "Kami tidak pada titik itu sekarang".

Kirby menambahkan, "Kami telah melihat pernyataan publik dari juru bicara Taliban tentang pandangan mereka pada 31 Agustus. Saya pikir kita semua memahami pandangan itu."

Kirby enggan memberikan jumlah spesifik orang Amerika yang dievakuasi sejauh ini, dengan mengatakan jumlahnya "ribuan".

Dia juga mengatakan tidak ada rencana saat ini untuk menambah 5.800 tentara yang mengamankan bandara dan mengawasi evakuasi.

Baca juga: AS Evakuasi Lagi 3.000 Orang Saat Afghanistan Sekarang Diliputi Ketakutan Aksi Balas Dendam Taliban

Memperpanjang batas waktu evakuasi

Mantan pejabat departemen luar negeri James Steinberg mengatakan kepada BBC bahwa ada peluang bagus Joe Biden bisa memperpanjang batas waktu evakuasi untuk melindungi warga Amerika yang tersisa, dan presiden mungkin tidak akan memberikan "pilihan untuk memveto" Taliban.

Inggris, Perancis, dan Jerman semuanya mengindikasikan gagasan untuk evakuasi harus dilanjutkan melampaui batas waktu 31 Agustus.

Biden dan PM Inggris Boris Johnson berbicara melalui telepon tentang KTT G7 yang berlangsung pada Selasa (24/8/2021). Pokok perdebatan utama adalah apakah pasukan asing akan tetap mengawasi evakuasi atau apakah mereka dapat melanjutkan melalui operasi sipil.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan sekutu dan Taliban, mengenai operasi sipil.

Inggris telah mengatakan bahwa kehadiran militer asing di bandara Kabul tidak akan dapat berlanjut tanpa pasukan AS.

Kirby mengatakan itu "dapat dibayangkan, bahkan tanpa jejak militer AS, bahwa orang akan dapat keluar dari Kabul".

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa orang masih dapat pergi dengan penerbangan komersial setelah batas waktu.

Shaheen berkata, "Kami tidak menghalangi mereka jika mereka memiliki paspor yang dikeluarkan, mereka dapat pergi dengan penerbangan komersial kapan saja. Kami ingin mereka tinggal di negara, tetapi jika mereka berniat pergi, mereka bisa."

Namun, banyak orang Afghanistan, terutama mereka yang bekerja dengan pasukan asing, hidup dalam ketakutan akan pembalasan dari kelompok ekstremis yang memberlakukan hukum Islam versi keras saat berkuasa dari 1996 hingga 2001.

Taliban digulingkan oleh pasukan AS dan sekutunya setelah serangan Al-Qaeda, peristiwa 11 September 2001. Konflik 20 tahun pun terjadi.

Shaheen mencoba memberikan gambaran perdamaian bagi orang-orang Afghanistan yang tinggal, meminta mereka untuk membantu membangun kembali negara itu.

Namun, dia menekankan akan ada "konsekuensi" jika pasukan asing tetap berada di Afghanistan lebih dari 31 Agustus. Dia tidak merinci apa artinya ini, hanya mengatakan bahwa kepemimpinan Taliban akan memutuskan.

Baca juga: Genjot Proses Evakuasi, AS Terjunkan Lebih Banyak Petugas Konsuler ke Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Ajudan Netanyahu Bocorkan Sikap Israel soal Usulan Gencatan Senjata Baru yang Diumumkan Biden 

Global
Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum Terpilih Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Global
Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Dulu Hendak Larang TikTok di AS, Kini Trump Bikin Akun

Global
Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Perang Elektronik Rusia-Ukraina Simbol Persenjataan Masa Kini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com