Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal Singapura: Gejala Ringan Covid-19 Cukup Isoman di Rumah

Kompas.com - 02/07/2021, 07:48 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Warga Singapura yang kelak terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak perlu lagi dirawat inap di rumah sakit.

Kebijakan ini akan menjadi salah satu gambaran blueprint atau cetak biru Singapura hidup berdampingan dengan Covid-19.

“Ke depannya, jika terinfeksi Covid-19, dokter akan memberikan surat sakit, pasien kemudian menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, beristirahat secukupnya, dan mengetes dirinya secara rutin hingga negatif Covid-19," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam wawancara eksklusif dengan The Straits Times, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Singapura Bedakan Perlakuan untuk Penerima Vaksin Sinovac, Pfizer, dan Moderna

"Setelah itu pasien dapat kembali ke luar rumah,” lanjutnya

Saat ini warga Singapura dengan gejala ringan harus menjalani perawatan di fasilitas pemulihan khusus yang terisolasi.

Menteri Ong menambahkan, sesungguhnya surat sakit tidak begitu diperlukan. Karyawan yang terinfeksi atau terekspos cukup memberitahu kantor tanpa harus menyetorkan surat sakit dari dokter.

Sementara itu warga yang berpotensi terekspos virus corona, misal berada di tempat umum yang sama dengan penderita, akan menerima SMS dari Kementerian Kesehatan Singapura untuk mengetes dirinya dengan alat yang dapat dibeli di apotek.

Rumah sakit akan dikhususkan untuk penderita Covid-19 dengan gejala berat atau yang parah kondisinya

Baca juga: Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19


Rencana-rencana kebijakan di atas akan menjadi new normal hidup bersama dengan Covid-19 yang endemik di Singapura.

Menteri Ong menuturkan, keputusan memulai transisi new normal hidup bersama dengan Covid-19 diambil berdasarkan pertimbangan ilmiah.

Trajektori pandemi, angka vaksinasi, dan kualitas pengobatan adalah pertimbangan-pertimbangan tersebut.

“Warga Singapura sudah lelah dengan Covid-19. Tidak mungkin pemerintah terus membatasi gerak-gerik warga beraktivitas, bersosialisasi, bertemu teman, berjalan-jalan,” imbuh Menteri berusia 51 tahun itu.

Baca juga: Yakin Virus Corona Tak Bisa Lenyap, Singapura Berencana Tangani Covid-19 seperti Endemik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Pantai Kuno yang Hancur akibat Letusan Gunung Vesuvius 2.000 Tahun Lalu Dibuka Kembali

Global
Ekuador Mati Listrik Senegara

Ekuador Mati Listrik Senegara

Global
Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Jubir IDF Sebut Hamas Tak Bisa Dilenyapkan, Pemerintah Israel Langsung Bantah

Global
Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Rangkuman Hari Ke-847 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin ke Korut | Pertempuran di Toretsk

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

[POPULER GLOBAL] Israel Akan Serang Lebanon | Putin Peluk Kim Jong Un

Global
Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Presiden Taiwan Tegaskan Negaranya Tak Akan Tunduk pada Tekanan China

Global
11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

11 Perenang yang Terlibat Skandal Doping Masuk Tim Olimpiade China

Global
Strategi 'Landak', Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Strategi "Landak", Taktik Asimetris Taiwan jika Diserang China

Global
Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Indonesia Kirimkan Delegasi Terbesar ke SelectUSA Investment Summit 2024

Global
Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Wanita Ini Akhirnya Melahirkan Anak Perempuan Setelah Punya 9 Anak Laki-laki

Global
Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Peramal India Pertahankan Prediksi, Klaim Perang Dunia III Tinggal Menghitung Hari

Global
Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Rusia Tingkatkan Serangan di Dekat Toretsk, Kota Garis Depan Ukraina

Global
China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

China Ganti Nama Ratusan Desa dan Kota Uighur yang Berbau Agama dan Budaya Tertentu

Global
Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Hampir 2.000 Anak Meninggal Setiap Hari Akibat Polusi Udara

Global
21 Drone Rusia Serang Ukraina, Rusak Fasilitas Energi Dekat Perbatasan

21 Drone Rusia Serang Ukraina, Rusak Fasilitas Energi Dekat Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com