NEW DELHI, KOMPAS.com - Otoritas di India terpaksa menggunakan krematorium khusus anjing karena jenazah korban Covid-19 terus bertambah.
Selama lima hari terakhir, ibu kota New Delhi mencatatkan sekitar 300 kematian karena virus corona setiap harinya.
Mayat-mayat pun ditaruh berjejer, mengantre untuk dikremasi. Bahkan, dilaporkan mereka harus diregangkan untuk memberi ruang.
Baca juga: India Diguncang Gempa Bermagnitudo 6.0 Saat Berjuang Hadapi Covid-19
Di tengah upaya pemerintah memberikan ritual terakhir bagi korban Covid-19, sebuah krematorium khusus anjing di Dwarka Sektor 29 juga dipakai.
Perusahaan Kota Delhi Selatan berencana mengubah tempat itu menjadi krematorium sementara bagi jenazah Covid-19.
Pemerintah setempat menyatakan, krematorium khusus anjing itu sebenarnya sudah dibangun enam bulan lalu, namun belum beroperasi.
Berdasarkan analisis data dikutip India Today Rabu (28/4/2021), jumlah jasad yang dikremasi meningkat 15-20 persen.
Saat ini, setiap harinya pemerintah ibu kota mengkremasi 800 mayat, dan diprediksi meningkat menjadi 1.000 jasad.
Karena itu, otoritas bergerak cepat untuk meningkatkan kapasitas, dengan membangun fasilitas sementara di lahan parkir.
Wali Kota Delhi Utara Jai Prakash menyatakan, pihaknya membangun fasilitas di kawasan Yamuna Ghats untuk kremasi.
Saat ini, India tengah menghadapi gelombang kedua virus corona, dengan korban meninggal lebih dari 200.000 orang.
Baca juga: Krisis Covid-19 di India, Jenazah Ayah Diikat Anaknya di Atas Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.