Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Bakal Kirim Kapal Induk ke Asia-Pasifik, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/04/2021, 22:44 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Rilis

JAKARTA, KOMPAS.com – Inggris berencana akan mengirim kapal induknya ke kawasan Indo-Pasifik pada akhir tahun ini.

Rencana tersebut dipaparkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris melalui rilisnya saat Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengunjungi Indonesia pada Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Kapal Induk Inggris Bakal Latihan dengan Jepang di Samudra Pasifik

Dalam keterangan persnya, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa gugus tempur kapal induk yang dipimpin HMS Queen Elizabeth akan dikirim ke Indo-Pasifik pada akhir tahun ini.

Raab mengatakan, pengerahan gugus tempur kapal induk tersebut menandai era baru dalam kerja sama keamanan.

“Pengerahan gugus tempur kapal induk ini menandai dimulainya era baru kerja sama pertahanan,” kata Raab dalam rilisnya.

“Dan Inggris berinvestasi dalam kemitraan jangka panjang sebagai kekuatan untuk kebaikan di kawasan ini (Indo-Pasifik),” tambah Raab.

Baca juga: Ketegangan dengan Iran Mereda, AS Tarik Kapal Induk dari Timur Tengah

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raab bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Raab membahas membahas kemitraan perdagangan Inggris-Indonesia yang kini berkembang senilai 2,7 miliar poundsterling (Rp 54 triliun) dalam setahun.

Selain itu, Raab juga bertemu Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan membicarakan pentingnya kolaborasi internasional dalam kesiapsiagaan pandemi.

Setelah mengunjungi Indonesia, Raab akan bertolak ke Brunei Darussalam pada Kamis (8/4/2021).

Baca juga: Militer Iran Siaga Tinggi, Kapal Induk AS Ditarik dari Timur Tengah

Di negara anggota Persemakmuran tersebut, Raab akan membicarakan masalah perdagangan, iklim, dan keamanan dengan British Garrison yang ditempatkan di negara tersebut.

Sementara itu, Retno menggarisbawahi bahwa Inggris merupakan mitra strategis Indonesia.

Kerja sama Indonesia-Inggris bukan saja bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga bagi dunia sebagaimana rilis dari Kementerian Luar Negeri.

“Kerja sama kesehatan sangat penting untuk membangun ketahanan industri kesehatan kita. Solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk keluar dari pandemi ini,” kata Retno.

Baca juga: Kapal Induk Inggris Dikabarkan Menuju Laut China Selatan, Beijing Beri Peringatan

Selain itu, Retno juga menekankan pentingnya peran Inggris dalam memperkuat multilateralisme vaksin.

Di tengah meningkatnya nasionalisme vaksin di banyak negara, Indonesia dan Inggris sepakat untuk mendorong akses yang setara terhadap vaksin.

Retno juga mengakui bahwa Inggris merupakan mitra ekonomi penting Indonesia, yaitu sebagai investor terbesar kedua dan mitra dagang terbesar kelima di Eropa.

Investasi Inggris di Indonesia meningkat sebesar 35 persen pada 2020 meski dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.

Di bidang ini, Retno berbagi informasi tentang Souvereign Wealth Fund (SWF) Indonesia dan menjajaki kemungkinan dibuatnya Perjanjian Investasi Bilateral (PIB) antara kedua negara.

Baca juga: Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fakta Julian Assange, Pembocor Data Tingkat Tinggi Paling Berbahaya

Fakta Julian Assange, Pembocor Data Tingkat Tinggi Paling Berbahaya

Global
Label Musik Gugat Pembuat Lagu AI Suno atas Pelanggaran Hak Cipta

Label Musik Gugat Pembuat Lagu AI Suno atas Pelanggaran Hak Cipta

Global
Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan 'Mama Afrika' (III)

Rute Penyelundupan Migran ke AS: Peran Jaringan "Mama Afrika" (III)

Internasional
Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual dalam Penangkapannya

Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual dalam Penangkapannya

Global
Serangan Teroris di Dagestan dan Masalah Radikalisme di Rusia

Serangan Teroris di Dagestan dan Masalah Radikalisme di Rusia

Internasional
Ibu di Inggris Rela Bunuh Kedua Anaknya Gara-gara Hal Sepele Ini

Ibu di Inggris Rela Bunuh Kedua Anaknya Gara-gara Hal Sepele Ini

Global
Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan

Semalam, 350 Balon Sampah Korea Utara Dikirim ke Selatan

Global
234 Monyet Howler di Meksiko Mati akibat Gelombang Panas

234 Monyet Howler di Meksiko Mati akibat Gelombang Panas

Global
Mantan Intelijen: Benjamin Netanyahu Justru Menghancurkan Israel

Mantan Intelijen: Benjamin Netanyahu Justru Menghancurkan Israel

Global
Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS: Nikaragua Jadi Tempat Transit (II)

Rute Baru Penyelundupan Migran ke AS: Nikaragua Jadi Tempat Transit (II)

Internasional
Perancis-Yordania Desak Israel Cabut Pembatasan Bantuan ke Gaza

Perancis-Yordania Desak Israel Cabut Pembatasan Bantuan ke Gaza

Global
Rangkuman Hari Ke-852 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Ukraina Timur | Peringatan Rusia bagi AS

Rangkuman Hari Ke-852 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Ukraina Timur | Peringatan Rusia bagi AS

Global
Kesalahan di Sistem Tekanan Udara, Korean Air Terjun Bebas 15 Menit, 17 Orang Terluka

Kesalahan di Sistem Tekanan Udara, Korean Air Terjun Bebas 15 Menit, 17 Orang Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Serbia Jual Amunisi ke Ukraina | Band Indonesia Tampil di Glastonbury

[POPULER GLOBAL] Serbia Jual Amunisi ke Ukraina | Band Indonesia Tampil di Glastonbury

Global
Ini Penyebab Banyaknya Korban Jiwa di Kebakaran Pabrik Baterai Korsel

Ini Penyebab Banyaknya Korban Jiwa di Kebakaran Pabrik Baterai Korsel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com