Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terguncang karena Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle, Begini Cara Kerja “Mesin Uang” Kerajaan Inggris

Kompas.com - 16/03/2021, 16:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Forbes

 LONDON, KOMPAS.com - Bisnis keluarga Kerajaan Inggris yang berusia 1.000 tahun disebut terancam usai perbincangan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey pada 7 Maret.

The Firm yang disebut dalam wawancara tersebut sejatinya dikenal sebagai Monarki PLC. “Perusahaan” bernilai 28 miliar dollar AS (Rp 402,9 triliun) ini, mampu memompa ratusan juta pound ke dalam perekonomian Inggris Raya setiap tahun.

Pertunjukan kemegahan kerajaaan di depan umum menghasilkan minat yang besar dan keuntungan untuk bisnis perusahaan, yang mencakup dari real estat utama di pusat kota London hingga lahan pertanian terpencil di Skotlandia.

Pernikahan kerajaan Harry dan Meghan diperkirakan menyumbang 1,5 miliar dollar AS.

Kisah keluarga kerajaan juga menjadi berita utama bagi media Inggris. “Konten kerajaan” terbukti “bagus” untuk penjualan media cetak dan TV.

Dalam wawancara Oprah, Markle berbicara tentang "kontrak terselubung" dengan tabloid. Ini menggambarkan hubungan simbiosis yang culas antara media dan keluarga kerajaan.

Tiga tahun lalu, Brand Finance, sebuah firma penilaian merek yang berbasis di Inggris, memperkirakan kontribusi The Firm untuk industri media mencapai hampir 70 juta dollar AS (Rp 1 triliun).

Baca juga: Kerajaan Inggris Sewa Firma Hukum Eksternal, Selidiki Klaim Penindasan Meghan

Label kerajaan

Siapa yang menjadi bagian dari The Firm dan menuai keuntungan telah menjadi topik perdebatan selama bertahun-tahun. Menyusul kepergian Harry dan Meghan dari tugas resmi, jumlah bangsawan senior penuh waktu telah dikurangi menjadi delapan.

Kelompok elite yang membantu Yang Mulia Ratu ini terdiri dari tujuh bangsawan: Pangeran Charles, yang berada di baris berikutnya untuk mahkota, dan istrinya, Camilla, Duchess of Cornwall.

Setelahnya baru pewaris takhta kedua, Pangeran William dan Kate, Duchess of Cambridge. Kemudian Putri Anne, putri Ratu; dan Pangeran Edward, putra bungsu Ratu, dan istrinya, Sophie, Countess of Wessex.

Kepada Forbes sejarawan dan kritikus kerajaan Carolyn Harris, mengatakan The Firm mempersempit anggotanya agar “perusahaan” lebih mudah mengendalikan reputasinya.

“Upaya untuk merampingkan ini jelas mencoba untuk melawan opini publik yang prihatin tentang Sovereign Grant yang diberikan kepada terlalu banyak orang, dan terlalu banyak dana untuk bangsawan kecil,” kata Harris.

Menurut Kepala Eksekutif Brand Finance, David Haigh, perusahaan Keluarga Kerajaan Inggris seperti bisnis influencer yang sangat formal. Persepsi publik sangat menopang keberhasilannya.

Namun kondisinya berbeda dengan keluarga selebriti seperti keluarga Kardashian atau A6 di Indonesia. Keluarga Windsors (keluarga kerajaan Inggris) tidak secara pribadi mendapatkan keuntungan dari bisnis mereka.

Dampak keluarga kerajaan terhadap ekonomi Inggris sebagian besar melalui pariwisata. Mereka diperkirakan menyumbang sekitar 2,7 miliar dollar AS (Rp 38,85 triliun) setiap tahun untuk persiapan ekonomi Inggris Raya.

Tetapi Haigh mencatat ada manfaat finansial lainnya, seperti label “garansi berharga” yang diberikan kerajaan. Cap untuk produk konsumen kelas atas ini seperti dimiliki jacket Barbour dan whisky Johnnie Walker.

Haigh memperkirakan label “garansi kerajaan'' itu dapat meningkatkan pendapatan pemegangnya sebanyak 10 persen.

Sementara keuntungan ekonomi bagi perusahaan dan institusi di orbit keluarga kerajaan jauh melebihi biaya 550 juta dollar AS (Rp 7,9 triliun), terlebih dengan biaya operasional keluarga kerajaan yang juga fantastis.

Baca juga: Wawancara Pangeran Harry-Meghan Markle ke Oprah Dianggap Pengkhianatan

Pengeluaran besar

Selain keluarga besar, House of Windsor memiliki ribuan karyawan di seluruh dunia. Istana Buckingham sendiri mempekerjakan sekitar 1.200 orang. Mereka tidak selalu dibayar uang dari kantong Ratu untuk bekerja di sana.

Seorang spesialis TI tingkat pemula dapat menghasilkan hingga 40.000 dollar AS atau setara setengah miliar lebih dalam setahun. Mereka juga mendapat tunjangan, di Istana Buckingham, menurut daftar pekerjaan baru-baru ini di portal resmi istana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com