Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakini Vaksinasi dapat Ubah DNA, Seorang Apoteker Rusak Ratusan Vaksin Covid-19

Kompas.com - 05/01/2021, 18:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

MADISON, KOMPAS.com - Seorang apoteker yang diduga menyabotase lebih dari 500 dosis vaksin Covid-19, meyakini teori konspirasi yang mengira suntikan itu bisa mengubah DNA.

Steven Brandenburg tersangka kejahatan yang ditangkap di sebuah rumah sakit di Wisconsin, adalah "seorang ahli teori konspirasi yang diakui" yang yakin bahwa vaksin itu dapat melukai orang dan "mengubah DNA mereka," kata polisi di Grafton kepada The New York Times, Senin.

Bradenburg (46 tahun), mengeluarkan sekotak botol vaksin Moderna dari lemari es di Aurora Medical Center selama 12 jam, membuatnya "tidak berguna," kata polisi.

Apoteker "mengaku melakukan ini dengan sengaja, mengetahui bahwa itu akan mengurangi efek vaksin," kata polisi kepada surat kabar tersebut.

Baca juga: 73.000 Warga Beijing Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Ribuan Lainnya Masih Antre

Dia ditangkap dengan tuduhan sengaja menyabotase dosis vaksin Covid-19, seperti yang dilansir dari The Sun pada Selasa (5/1/2021)

Suntikan vaksin virus corona Moderna telah disebut sebagai vaksin "genetik", tetapi tidak mengubah gen manusia, seperti yang diyakini Bradenburg.

Botol dengan 570 dosis ditemukan di luar lemari es pada 26 Desember.

Bradenburg ditangkap atas tuduhan kejahatan yang sembrono dan merusak properti 5 hari setelah insiden itu.

Botol-botol itu bernilai 8.000 dollar AS (Rp 111,3 juta) hingga 12.000 dollar AS (Rp 167 juta).

Baca juga: Paket Tur Perjalanan Ke AS Janjikan Vaksin Covid-19 “Kualitas Terbaik,” Ratusan Orang India Tergoda Mendaftar

Brandenburg "cukup kooperatif dan mengakui semua yang telah dia lakukan," dan "menyatakan bahwa dia berada di bawah tekanan besar karena masalah pernikahan," kata jaksa penuntut Adam Gerol.

Rekan kerjanya mengatakan bahwa Bradenburg telah membawa senjata untuk bekerja dua kali di masa lalu, menurut Gerol.

Bradenburg tidak lagi menjadi karyawan di rumah sakit, kata pejabat di fasilitas itu.

Rumah sakit mengatakan bahwa ada 57 orang yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19 yang rusak oleh Bradenburg.

Perusahaan Moderna mengatakan kepada pihak berwenang bahwa vaksin yang disabotase apoteker itu tidak akan membahayakan orang-orang itu.

Baca juga: Mahasiswa AS Dapat Vaksin Covid-19 secara Acak Saat Belanja

Pejabat rumah sakit awalnya mengira botol vaksin virus corona tertinggal di luar lemari es secara tidak sengaja, tetapi hasil investigasi masalah tersebut menyimpulkan bahwa individu yang bertanggung jawab sengaja melakukannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com