Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Negara Kaya dan Miskin Saling Sikut Rebutan Vaksin Covid-19...

Kompas.com - 20/12/2020, 18:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Foto-foto orang yang pertama divaksin Covid-19 belum membuat semua orang di seluruh dunia senang.

Di beberapa tempat - di negara-negara seperti Zimbabwe, Meksiko, dan Pakistan - pertempuran untuk mendapatkan vaksin kemungkinan akan berlangsung lama dan sulit.

Melihat vaksin diluncurkan di Inggris, Lois Chingandu tidak antusias. Dia merasa khawatir. Seperti kebanyakan dari kita, dia menantikan vaksin dan menjalani hidup normal kembali.

Baca juga: [HOAKS] Syarat Dapat Vaksin Covid-19 Gratis Harus Punya BPJS Kesehatan

Tapi tidak seperti banyak orang saat ini, dia tidak melihat cahaya di ujung terowongan.

Tidak jelas kapan negaranya, Zimbabwe, akan mendapatkan vaksin.

"Sekarang kami hanya bisa duduk dan berharap kami akan mendapatkannya," katanya.

"Saya hidup dalam ketakutan bahwa saya akan tertular Covid dan mati karena tempat di mana saya tinggal." Ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi dia telah melihat sesuatu yang sangat mirip terjadi sebelumnya.

Chingandu bekerja dalam program pencegahan HIV dan pada akhir 1990-an di Harare, ibu kota Zimbabwe, dia menyaksikan ribuan orang meninggal karena AIDS setiap hari.

Obat tersedia untuk mereka yang terinfeksi, tetapi hanya untuk mereka yang mampu membelinya.

"Akhirnya ketika orang-orang yang beruntung memutuskan bahwa inilah waktunya untuk menyelamatkan orang-orang miskin, maka kami baru akan mendapatkan vaksinnya," katanya.

Baca juga: WHO: Banyak Negara Asia Pasifik Terima Vaksin Pertengahan hingga Akhir 2021

Chingandu adalah anggota kampanye yang disebut People's Vaccine Alliance yang telah memperingatkan negara-negara kaya, terutama AS, Inggris, negara-negara Uni Eropa dan Kanada yang dianggap menimbun vaksin.

Menurut para peneliti di Duke University, yang melacak kesepakatan antara pemerintah dan perusahaan vaksin, beberapa negara telah mendapatkan lebih banyak pasokan vaksin daripada yang sebenarnya dibutuhkan oleh populasi mereka.

Kanada telah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.

Negara-negara ini mengambil risiko untuk membeli vaksin sebelum terbukti efektif dan pada gilirannya membantu mendanai pengembangan vaksin itu.

Chingandu dan aliansi tempat ia bergabung percaya proses ini tidak adil.

Mereka mengatakan kelebihan vaksin harus didistribusikan ke negara yang membutuhkannya.

Kanada telah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.REUTERS via BBC INDONESIA Kanada telah mendapatkan cukup vaksin untuk memvaksinasi seluruh penduduknya sebanyak lima kali.
Sejauh ini, 189 negara telah berpartisipasi dalam program COVAX, yang didukung oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok advokasi vaksin internasional.

Tujuannya adalah mempersatukan negara-negara menjadi satu blok sehingga mereka memiliki kekuatan lebih ketika bernegosiasi dengan perusahaan obat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com