Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompeo Akan Jadi Menlu AS Pertama yang Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

Kompas.com - 13/11/2020, 10:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mike Pompeo minggu depan akan menjadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pertama yang mengunjungi salah satu permukiman Israel dalam wilayah pendudukan di Palestina, yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara.

Agenda tersebut diungkap oleh laporan-laporan dari surat kabar Haaretz dan situs berita Axios, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP pada Kamis (12/11/2020).

Pompeo akan melawat ke kilang anggur Psagot di Tepi Barat, dan juga bakal menjadi Menlu AS pertama yang pergi ke Dataran Tinggi Golan, yang pencaplokannya diakui oleh Presiden Donald Trump.

Baca juga: Dukung Trump, Menlu AS Tolak Kemenangan Biden dalam Pilpres AS

Kementerian Luar Negeri AS belum mengonfirmasi agenda tersebut, tapi dalam pernyataannya pada Selasa (10/11/2020) dikatakan Pompeo akan mengunjungi Israel dan bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Kunjungan Pompeo dilakukan dua bulans sebelum pelantikan presiden terpilih AS Joe Biden.

Lawatan tersebut juga diadakan tepat satu tahun setelah Pompeo mengatakan bahwa AS tidak menganggap ilegal permukiman Yahudi dalam wilayah pendudukan di Palestina.

Baca juga: China Bantah Tuduhan Menlu AS dan Balik Serang

Keputusan itu membuat Washington berselisih dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan hampir semua negara kecuali Israel sendiri.

Kilang anggur Psagot dipermasalahkan karena tak mau memberi label pada semua produk yang berasal dari permukiman di tanah pendudukan itu.

Axios dan Haaretz menunjukkan bahwa Psagot kemudian meluncurkan label anggur yang dinamai Pompeo sebagai bentuk penghormatan.

Baca juga: Menlu AS Nilai Indonesia Telah Memberi Model Hidup dengan Toleransi

Aaron David Miller diplomat veteran AS di Timur Tengah yang sekarang berada di Carnegie Endowment for International Peace, berkicau di Twitter bahwa kunjungan Pompeo akan melanjutkan kiprahnya sebagai Menlu AS terburuk.

"Ini bukan politik Trump atau Bibi (Netanyahu); ini tentang Pompeo dan 2024," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah 'Penyihir Malam', Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Kisah "Penyihir Malam", Pasukan Pilot Perempuan Soviet yang Ditakuti Nazi

Global
Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Israel Selamatkan 4 Sandera dari Gaza, Termasuk Noa Argamani

Global
Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Cerita Para Warga Rakhine Mengaku Disiksa Junta Myanmar

Global
Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Bos Bank Terbesar Rusia Sebut Perekonomian Rusia Alami Overheating

Global
Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Pemburu Harta Karun Temukan Uang Rusak Rp 1,6 Miliar di Brankas

Global
Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Proporsi Perempuan dan Anak-anak Palestina Yang Terbunuh Dilaporkan Menurun

Global
Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Akibat Perang Dunia II, Buku Ini Telat 84 Tahun Dikembalikan ke Perpustakaan

Global
Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Rencana Larangan Merokok di Liverpool pada 2030 Tuai Reaksi Keras

Global
4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

4 Mayat, 1 Kerangka, dan 11 Ton Sampah Dibersihkan dari Gunung Everest

Global
Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Korsel Waspada Korut Terbangkan Balon Isi Sampah Lagi Saat Akhir Pekan

Global
Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Gara-gara Dapat Nilai Jelek, Anak Ini Ditinggal Ibunya di Jalan Raya

Global
Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Kalah Gugatan, McDonald's Harus Ganti Nama Chicken Big Mac di Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Rangkuman Hari Ke-835 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Penuhi Kriteria Gabung UE | Rusia Anggap Perancis Siap Ikut Perang

Global
Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Anak Usia 2,5 Tahun di Australia Positif Flu Burung H5N1, Sempat Masuk ICU

Global
Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Serangan Israel Tewaskan Wali Kota Nuseirat Gaza Saat Cek Pompa Air untuk Penduduk

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com