Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sebut Imbauan "Optimistis" dari Presiden Trump tentang Covid-19 Salah Arah

Kompas.com - 07/10/2020, 08:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Melalui video yang diunggah di Twitter, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lagi-lagi menyampaikan pesan yang kontroversial terkait penyakit Covid-19.

"Jangan biarkan (Covid-19) mendominasi Anda. Jangan takut terhadapnya. Anda akan bisa melawannya," ungkap presiden Trump dalam video berdurasi 1 menit 26 detik di Gedung Putih itu.

Baca juga: Trump Masih Anggap Covid-19 Kurang Mematikan daripada Flu Meski Sudah Terinfeksi

Meski seruan itu bernada optimistis, tetapi jika didukung dengan pernyataan Trump lainnya tentang Covid-19, kalimat itu dianggap "menyepelekan".

Haruskah kita takut terhadap virus corona?

Pakar kesehatan masyarakat mengatakan, 1 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan itu adalah satu di antara alasan untuk bersikap khawatir, jika tidak perlu bersikap takut.

Baca juga: Dianggap Menyesatkan, Twitter Sembunyikan Twit Trump soal Covid-19

Oleh karenanya, pakar mengimbau agar setiap orang melakukan tindakan pencegahan, seperti memakai masker dan rajin mencuci tangan.

Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari 210.000 orang meninggal karena penyakit Covid-19.

Selama dua pekan terakhir, kasus infeksi baru di AS juga meningkat menjadi hampir 42.000 per hari. "Negeri Paman Sam" ini juga mencatat kematian sebanyak 700 orang akibat Covid-19 setiap harinya.

Baca juga: Bagaimana Nasib Pilpres AS jika Trump Meninggal atau Tak Bisa Memimpin?

Covid-19 juga lebih mematikan daripada flu, meskipun Presiden Trump mengeklaim sebaliknya.

Flu telah membunuh 12.000 hingga 61.000 orang Amerika setiap tahun sejak 2010, menurut perkiraan CDC. Sementara Covid-19 sudah membunuh 210.000 orang Amerika kurang dari satu tahun. 

Memang benar bahwa sebagian besar orang yang tertular Covid-19 hanya mengalami gejala ringan.

Namun, para ahli tidak dapat memprediksi pasien mana yang akan mengembangkan infeksi berbahaya atau mematikan.

Selain itu, hanya sebagian kecil orang Amerika yang terkena virus corona, yang berarti sebagian besarnya masih berisiko terinfeksi.

Baca juga: Trump Pulang dari RS, Klaster Virus Corona Gedung Putih Masih Meluas

Memang benar, seperti yang dikatakan Trump dalam video tersebut, bahwa obat-obatan telah ditemukan yang dapat mengobati virus, mengurangi kemungkinan penyakit parah dan kematian.

Akan tetapi, masih belum ada obat paten untuk itu dan tidak ada tanggal pasti kapan vaksin yang efektif dapat tersedia secara luas.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com