Dia awalnya dirawat di rumah sakit setempat sebelum ditrbangkan ke Berlin untuk mendapat perawatan pada Sabtu pekan lalu.
Dokter-dokter di Charite mengatakan, mereka yakin aktivis anti-korupsi itu diracuni dengan zat menghambat enzim kolinesterasi, semacam racun saraf.
Baca juga: Jejak Racun Tak Ditemukan di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny
Para sekutu Navalny berujar, dia mungkin diracuni dalam secangkir teh yang diminumnya di bandara Tomsk, Siberia.
Akan tetapi para dokter yang pertama kali merawat Navalny mengatakan, tes yang mereka lakukan tidak menemukan adanya zat beracun, dan Kremlin menolak seruan internasional untuk menggelar penyelidikan.
Juru bicara Navalny Kira Yarmysh mengonfirmasi dalam twitnya pada Jumat (28/8/2020), bahwa dia sudah menerima kabar terbaru tentang kesehatan Navalny dari dokter-dokter di Jerman.
Dia berkatan kondisi Navalny "serius" dan para dokter menahan diri "untuk tidak memberikan prognosis apa pun."
Baca juga: Dokter Masih Mendiagnosis Segala Kemungkinan yang Membuat Alexei Navalny Tak Sadarkan Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.