Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kazakhstan Bantah Adanya Wabah 'Pneumonia Tak Dikenal'

Kompas.com - 11/07/2020, 11:19 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

NUR-SULTAN, KOMPAS.com - Kazakhstan menolak adanya laporan yang dipublikasikan Pemerintah China yang menuduh bahwa di negara itu terdapat wabah 'pneumonia tak dikenal'.

Kedutaan Besar China di Kazakhstan pada Kamis (9/7/2020) memperingatkan warganya di negara itu bahwa 'pneumonia' yang dimaksud berpotensi lebih mematikan daripada Covid-19.

Kementerian Kesehatan Kazakhstan pada Jumat (10/7/2020) merespons laporan tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu, "tidak benar".

Baru-baru ini Kazakhstan menerapkan kembali aturan lockdown akibat peningkatan kasus infeksi virus corona.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Jumat (10/7/2020), negara itu telah mengalami sekitar 55.000 kasus infeksi dan 264 kematian.

Kazakhstan dan negara-negara Asia Tengah lainnya juga menghadapi tuduhan bahwa mereka melaporkan gelombang kedua infeksi virus corona yang signifikan dan menyebabkan banyak orang mengidap pneumonia.

Pada Jumat lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pneumonia yang dilaporkan di Kazakhstan berada dalam "radarnya" dan bisa jadi merupakan Covid-19.

"Lintasan ke atas Covid-19 di negara itu akan menunjukkan bahwa banyak dari kasus ini sebenarnya adalah kasus Covid-19 yang tidak terdiagnosis," kata Mike Ryan, kepala program kedaruratan WHO.

Sebelumnya, Kedutaan China di Kazakhstan pada Kamis yang mengatakan 1.772 orang telah meninggal pada paruh pertama tahun 2020 dan "628 pada bulan Juni saja" dari wabah pneumonia yang dilaporkan.

Dikatakan wabah telah terjadi di tiga kota provinsi - Atyrau, Aktobe dan Shymkent - dan bahwa warga negara China termasuk di antara mereka yang telah meninggal.

Baca juga: Pneumonia Tak Dikenal Lebih Berbahaya Terdeteksi di Kazakhstan

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Jumat (10/7/2020), Kementerian Kesehatan Kazakhstan memang mengakui adanya 'virus pneumonia dengan etiologi yang tidak spesifik' namun mengatakan bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh Kedutaan China tidak 'sesuai dengan kenyataan'.

Kementerian mengakui bahwa penyakit tersebut telah diklasifikasikan sebagai kasus pneumonia di mana terdapat gejala-gejala virus corona namun hasil tes pasien negatif dengan alasan bahwa praktik tersebut sejalan dengan pedoman WHO.

Menteri Kesehatan Aleksey Tsoy mengatakan pada konferensi pers Kamis kemarin bahwa kematian akibat pneumonia telah meningkat dari 1.172 dalam 6 bulan pertama tahun 2019 menjadi 1.780 selama periode yang sama tahun ini.

Dan jumlah kasus pneumonia terdaftar meningkat 50 persen.

Praktisi medis dan anggota keluarga korban di Kazakhstan BBC Abdujalil Abdurasulov bahwa mereka percaya peningkatan jumlah kasus pneumonia terkait dengan virus corona tetapi tidak terdeteksi karena pengujian berkualitas rendah atau tidak ada pengujian sama sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com