Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greta Thunberg Merasa Dirinya Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 26/03/2020, 16:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Greta Thunberg (17) mengatakan pada Selasa (24/3/2020) bahwa dirinya sangat mungkin terinfeksi virus corona sepulangnya dari Eropa.

Namun pada dasarnya kondisi Greta kini sudah merasa pulih.

Aktivis iklim dan lingkungan hidup asal Swedia itu mengatakan, baik dia maupun ayahnya, yang menemaninya pada perjalanan di Brussels, telah mengalami gejala yang mirip dengan gejala Covid-19.

Baca juga: Khawatir Terinfeksi Corona, Julian Assange Gagal Dapat Jaminan

“Saya merasa lelah, menggigil, sakit tenggorokan, dan batuk. Ayah saya mengalami gejala yang sama, tetapi jauh lebih intens dan ada demamnya, ”tulis Thunberg di Instagram.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

The last two weeks I’ve stayed inside. When I returned from my trip around Central Europe I isolated myself (in a borrowed apartment away from my mother and sister) since the number of cases of COVID-19 (in Germany for instance) were similar to Italy in the beginning. Around ten days ago I started feeling some symptoms, exactly the same time as my father - who traveled with me from Brussels. I was feeling tired, had shivers, a sore throat and coughed. My dad experienced the same symptoms, but much more intense and with a fever. In Sweden you can not test yourself for COVID-19 unless you’re in need of emergent medical treatment. Everyone feeling ill are told to stay at home and isolate themselves. I have therefore not been tested for COVID-19, but it’s extremely likely that I’ve had it, given the combined symptoms and circumstances. Now I’ve basically recovered, but - AND THIS IS THE BOTTOM LINE: I almost didn’t feel ill. My last cold was much worse than this! Had it not been for someone else having the virus simultainously I might not even have suspected anything. Then I would just have thought I was feeling unusually tired with a bit of a cough. And this it what makes it so much more dangerous. Many (especially young people) might not notice any symptoms at all, or very mild symptoms. Then they don’t know they have the virus and can pass it on to people in risk groups. We who don’t belong to a risk group have an enormous responsibility, our actions can be the difference between life and death for many others. Please keep that in mind, follow the advice from experts and your local authorities and #StayAtHome to slow the spread of the virus. And remember to always take care of each other and help those in need. #COVID #flattenthecurve

Sebuah kiriman dibagikan oleh Greta Thunberg (@gretathunberg) pada 24 Mar 2020 jam 8:22 PDT

Thunberg mengatakan bahwa dia telah mengisolasi diri di sebuah apartemen yang jauh dari ibu dan saudara perempuannya sejak kunjungannya di Jerman.

Seperti yang  diketahui, Jerman juga merupakan salah satu negara yang paling terdampak di Eropa.

Terlepas dari gejala-gejala yang dia rasakan pada 10 hari lamanya, Thunberg tidak mendapatkan tes karena di Swedia hanya melayani untuk kasus-kasus yang membutuhkan perawatan medis darurat.

Baca juga: Antisipasi Peningkatan Kasus, Jepang akan Dirikan Markas Khusus Tangani Corona

"Tapi sangat mungkin saya memilikinya (virus corona), mengingat gejala dan keadaannya serupa," tulisnya.

Thunberg mengatakan jika bukan karena ayahnya yang sakit, dia akan mengira dia hanya "merasa sangat lelah dengan sedikit batuk."

Gadis itu juga merasa pileknya terasa jauh lebih buruk. Dia yakin jika bukan karena ayahnya yang juga memiliki gejala serupa seperti Covid-19, dia mungkin tidak akan curiga.

Baca juga: Meski Positif Corona, Pangeran Charles Masih Bekerja dengan Semangat Tinggi

Namun kini, melalui Instagram, Thunberg merasa dirinya sudah pulih dan mengingatkan orang lain untuk bersikap waspada.

"Banyak orang (terutama yang muda) tidak merasa gejala sama sekali (asimptomatik) atau gejalanya terasa sangat ringan," kata Thunberg, "Lalu mereka tidak tahu kalau mereka memiliki Covid-19 dan dapat menularkannya pada orang-orang yang rentan."

Sejauh ini, Swedia telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus tepatnya 2.536 berdasarkan worldometers dengan angka kematian 62 orang. Ada pun 16 orang dinyatakan sembuh.

Baca juga: Terinfeksi Corona, Pangeran Charles Baik-baik Saja dan Jalani Karantina di Skotlandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com