Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Puluhan Ribu Masker ke Italia, Xiaomi: Kita Ombak di Laut yang Sama

Kompas.com - 12/03/2020, 09:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Perusahaan elektronik raksasa asal China, Xiaomi, mendonasikan puluhan ribu masker FFP3 ke Italia untuk membantu cegah penyebaran virus corona.

Bantuan masker ini diumumkan Xiaomi melalui laman Facebook-nya pada Kamis (5/3/2020) disertai foto boks-boks pengiriman yang ditujukan ke Departemen Perlindungan Sipil Italia.

Selain sebagai uluran tangan sesama manusia, masker tipe FFP3 yang dikirim Xiaomi ini juga sebagai bentuk balas budi, karena Italia telah membuka pintu bagi produk-produk Xiaomi, dan masyarakatnya memberi respon positif.

Produk-produk Xiaomi mulai memasuki "Negeri Piza" sejak dua tahun lalu.

Baca juga: Karantina Italia: KBRI Roma Laporkan Kondisi Terkini dan Imbauan untuk WNI

"Kita ombak di laut yang sama, daun di pohon yang sama, bunga di kebun yang sama," tulis Xiaomi di boks pengiriman maskernya.

"Pertumbuhan berkelanjutan dan ekspansi cepat Xiaomi di Italia terkait erat dengan pengguna, penggemar, dan masyarakat umum kami."

"Oleh karena itu gerakan ini tidak hanya mewakili cara untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan dukungan kami, tetapi adalah wujud nyata bahwa kami merasa bagian integral dari negara ini."

"Dan justru rasa memiliki ini, dikombinasikan dengan solidaritas yang mendalam, yang memberikan rasa tanggung jawab yang tinggi pada semua warga negara sebagai perusahaan global."

Demikian kata-kata yang diucapkan Chew Shou Zi, CFO dan Presiden International Xiaomi Corporation, dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Mashable Italia akhir pekan lalu.

Baca juga: Update dari KBRI Roma: Perkembangan Terkini Pasca-kebijakan Karantina di Italia

Kemudian kepala pejabat keuangan Xiaomi turut menyampaikan ucapan terima kasihnya, dan menyanjung kinerja Departemen Perlindungan Sipil Italia.

"Kami segera disambut dengan antusiasme tinggi dan itu merupakan kebanggaan besar untuk dapat memberikan kontribusi kami hari ini ke Departemen Perlindungan Sipil yang melaksanakan, dengan komitmen dan tekad, pekerjaan yang sangat baik untuk kepentingan warga negara," ungkapnya, dikutip dari Newsweek.

Dilansir dari Newsweek, Mashable Italia mengabarkan kiriman masker ini bukan satu-satunya bentuk solidaritas kedua negara.

Sebelumnya, warga kelahiran luar negeri di kota Wenzhou dan komunitas Prato telah menggalang dana bagi mereka yang berpotensi terkena wabah virus corona.

Italia merupakan negara Eropa dengan kasus virus corona terparah sejauh ini.

Sampai Kamis (12/3/2020), negara pimpinan Giuseppe Conte tersebut mencatatkan 12.462 kasus, dengan 827 korban meninggal dunia.

Data tersebut diambil di informasi real time mediaSouth China Morning Post (SCMP).

Baca juga: Virus Corona bagi Sepak Bola Italia Sama Mematikannya dengan Dua Perang Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial DIberi Peringatan Seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial DIberi Peringatan Seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Global
Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Global
Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Global
Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Global
Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Global
Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Global
[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

Global
Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com